Puisi: Rindu (Karya Ajip Rosidi)

Puisi "Rindu" karya Ajip Rosidi menggambarkan perasaan rindu seseorang terhadap kebebasan, petualangan, dan dunia luar yang berbeda dari ...
Rindu


Kurindukan bulan di punggung
Tembang sejalanan menyuruk gang demi gang
Rumah ini tak bisa mengurung daku
Aku lebih besar daripadanya
Kamar takkan kuasa membikin aku betah
Di luar ada yang lebih benar tuk kucinta

Perempuan bergelapan dan rokoknya di tangan
Perempuan kelaparan, perempuan kedinginan
Hitam gerbong panjang rel kereta
Aku mesti pergi
Aku mesti kembali ke jalan raya.

Orang-orang gelandangan lebih indah dari rumah
Orang-orang bergelapan, orang-orang kelaparan
Dengan kepala gundul muka pasi tak berdarah
Aku kan pergi
Aku kan kembali kepada mereka
Yang menggenggam hidupnya penuh di tangan


1954

Sumber: Surat Cinta Enday Rasidin (1960)

Analisis Puisi:
Puisi "Rindu" karya Ajip Rosidi adalah karya sastra yang menggambarkan perasaan rindu seseorang terhadap kebebasan, petualangan, dan dunia luar yang berbeda dari kehidupan rumahnya.

Rindu akan Kebebasan: Puisi ini diawali dengan perasaan rindu akan bulan di punggung dan tembang sejalanan yang menyuruk melalui gang-gang. Ini menciptakan gambaran tentang kebebasan dan petualangan yang diidamkan oleh penyair. Rumah dan kamar di rumahnya dianggap sebagai pembatas yang menghalangi penyair untuk merasakan kebebasan ini.

Keinginan untuk Menjelajah Dunia: Penyair merasa bahwa rumah dan kamar tidak mampu membatasi dirinya. Dia merasa lebih besar daripada pembatas-pembatas tersebut. Penyair ingin menjelajahi dunia luar yang menawarkan lebih banyak pengalaman daripada rumahnya.

Penggambaran Orang-Orang Gelandangan: Penyair menggambarkan orang-orang yang berada di luar sebagai "orang-orang gelandangan" yang lebih indah daripada rumahnya. Mereka adalah simbol kebebasan dan kehidupan yang lebih sederhana.

Kritik Sosial: Puisi ini juga mengandung elemen kritik sosial, terutama dalam penggambaran "perempuan bergelapan" yang kelaparan dan kedinginan. Ini dapat diartikan sebagai komentar terhadap ketidaksetaraan dan ketidakadilan sosial yang dihadapi oleh beberapa segmen masyarakat.

Resolusi untuk Kembali: Puisi ini mengakhiri dengan penekanan pada niat penyair untuk pergi dan kembali kepada orang-orang yang "menggenggam hidupnya penuh di tangan." Ini mungkin mencerminkan kerinduan penyair untuk mendekati kehidupan yang lebih sederhana dan berhubungan dengan orang-orang yang hidup di luar rumahnya.

Secara keseluruhan, puisi "Rindu" adalah ekspresi rasa rindu terhadap kebebasan, petualangan, dan dunia luar yang berbeda dari kehidupan sehari-hari. Puisi ini juga mencerminkan keinginan penyair untuk menjelajahi aspek-aspek kehidupan yang lebih sederhana dan kritis terhadap ketidakadilan sosial.

Puisi Ajip Rosidi
Puisi: Rindu
Karya: Ajip Rosidi

Biodata Ajip Rosidi:
  • Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
  • Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
  • Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.