Puisi: Pikiran Sesudah Makan Malam, September (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Pikiran Sesudah Makan Malam, September," karya Taufiq Ismail, menghadirkan refleksi kontemporer tentang kehidupan dan keabadian. Dalam gaya ...
Pikiran Sesudah Makan Malam, September


Demikianlah, bila kita harus berkata juga
Kontemporer! Saat ini! Ya
Saat ini juga
Dan secarik bintang melesat di atas sana.


1965

Sumber: Tirani dan Benteng (1993)

Analisis Puisi:
Puisi "Pikiran Sesudah Makan Malam, September," karya Taufiq Ismail, adalah sebuah karya sastra yang menghadirkan refleksi kontemporer tentang kehidupan dan keabadian. Dalam puisi ini, Taufiq Ismail mengungkapkan pemikiran yang muncul setelah makan malam di bulan September, dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun memikat.

Puisi ini menghadirkan tema refleksi kontemporer tentang kehidupan dan keabadian. Dalam pikiran yang muncul setelah makan malam, Taufiq Ismail mengajak pembaca untuk memandang kehidupan dengan perspektif yang lebih luas. Ia menggunakan kata-kata yang sederhana namun kuat, seperti "Kontemporer!" dan "Saat ini!", untuk menekankan urgensi dan relevansi pemikiran ini.

Gaya penulisan Taufiq Ismail dalam puisi ini tergolong sederhana namun memiliki dampak yang kuat. Ia menggunakan kalimat-kalimat singkat dan langsung, serta kata-kata yang memiliki kekuatan dan kejelasan makna. Penggunaan tanda seru ("!") juga memberikan penekanan pada kata-kata tersebut, menambah intensitas dan keberanian dalam menyampaikan pikirannya.

Pesan yang ingin disampaikan oleh Taufiq Ismail melalui puisi ini adalah pentingnya menghargai kehidupan yang singkat namun bernilai. Melalui kata-kata "Saat ini!" dan "secarik bintang melesat di atas sana", ia mengajak kita untuk hidup dan bertindak dengan penuh kesadaran di saat ini, karena saat ini adalah kesempatan yang kita miliki. Puisi ini juga mengajak kita untuk mencari makna dan memperjuangkan keabadian dalam segala yang kita lakukan.

Puisi "Pikiran Sesudah Makan Malam, September," karya Taufiq Ismail, menghadirkan refleksi kontemporer tentang kehidupan dan keabadian. Dalam gaya penulisannya yang sederhana namun kuat, Taufiq Ismail mengajak pembaca untuk memandang kehidupan dengan penuh kesadaran dan memperjuangkan keabadian dalam setiap tindakan. Puisi ini mengingatkan kita akan pentingnya menghargai kehidupan yang singkat namun bernilai, dan mengajak kita untuk hidup dengan penuh makna di saat ini.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Pikiran Sesudah Makan Malam, September
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.