Puisi: Obituari Bambang (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Obituari Bambang" karya Joko Pinurbo menggambarkan perasaan kehilangan dan penghormatan terhadap seorang teman yang telah pergi.
Obituari Bambang

Bambang adalah teman yang periang dan cerdas.
Ia pandai menghibur kita hanya dengan kesederhanaan wajahnya.
Ia cepat memahami isi hati dan pikiran kita
tanpa harus bertanya dan berkata-kata.
Ia selalu tertawa dalam suka maupun duka.
Bila kita menghardik, bahkan mencaci-makinya, ia hanya meringis
dan tersipu sehingga kita malah terharu olehnya.
Kita sering sedih dan menyesal melihat wajah cepat tua,
sementara ia tetap saja awet muda.

Bambang memang teman yang luar biasa.
Sejak kepergiannya, rumah seperti kehilangan jiwa.
Tak ada lagi yang menemani kesendirian dan ketakutan kita
saat kita bersolek di depan kaca.
Tak ada lagi yang menggantikan wajah kita bila kita bosan
melihat wajah yang maya.

Bambang, topeng kita yang pendiam itu, mungkin sudah dibuang
atau disembunyikan oleh entah siapa di antara kita
yang tidak sanggup lagi bersaing dengan keluguannya.

2001

Analisis Puisi:

Puisi "Obituari Bambang" karya Joko Pinurbo adalah sebuah karya yang menggambarkan perasaan kehilangan dan penghormatan terhadap seorang teman yang telah pergi. Dengan menggunakan gambaran tentang karakter Bambang dan dampak kepergiannya, penyair menyampaikan pesan tentang pentingnya kehadiran dan pengaruh seseorang dalam kehidupan kita.

Gambaran tentang Karakter Bambang: Dalam puisi ini, Bambang digambarkan sebagai seorang teman yang periang, cerdas, dan mudah bergaul. Dia memiliki kemampuan untuk menghibur dan memahami orang lain dengan sederhana, tanpa perlu banyak bicara. Kehadirannya dianggap sebagai jiwa rumah, dan kepergiannya meninggalkan kesunyian dan kesendirian.

Perasaan Kehilangan dan Kesedihan: Penyair menggambarkan perasaan kehilangan dan kesedihan setelah kepergian Bambang. Rumah terasa seperti kehilangan jiwa tanpanya, dan tidak ada lagi yang dapat menggantikan kehadiran dan kehangatan Bambang. Ketika penyair bersolek di depan kaca, dia merasa kesepian tanpa kehadiran Bambang yang biasanya menyertainya.

Penghormatan terhadap Kenangan: Dengan menyebut Bambang sebagai "topeng kita yang pendiam", penyair memberikan penghormatan kepada kenangan dan pengaruh yang dimiliki Bambang dalam kehidupan mereka. Meskipun Bambang telah pergi, kenangannya tetap hidup dalam pikiran dan hati mereka yang ditinggalkan.

Puisi "Obituari Bambang" adalah sebuah karya yang menggambarkan perasaan kehilangan dan penghormatan terhadap seorang teman yang telah pergi. Melalui gambaran tentang karakter Bambang dan dampak kepergiannya, penyair menyampaikan pesan tentang pentingnya kehadiran dan pengaruh seseorang dalam kehidupan kita. Meskipun Bambang telah tiada, kenangannya tetap hidup dan memberi arti dalam perjalanan hidup mereka yang ditinggalkan.

Puisi: Obituari Bambang
Puisi: Obituari Bambang
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.