Puisi: Kabar dari Laut (Karya Chairil Anwar)

Puisi "Kabar dari Laut" karya Chairil Anwar adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan konflik internal dan refleksi tentang hubungan dan ....
Kabar dari Laut


Aku memang benar tolol ketika itu,
mau pula membikin hubungan dengan kau;
lupa kelasi tiba-tiba bisa sendiri di laut pilu,
berujuk kembali dengan tujuan biru.

Di tubuhku ada luka sekarang,
bertambah lebar juga, mengeluar darah,
di bekas dulu kau cium nafsu dan garang;
lagi aku pun sangat lemah serta menyerah.

Hidup berlangsung antara buritan dan kemudi.
Pembatasan cuma tambah menyatukan kenang.
Dan tawa gila pada whisky tercermin tenang.

Dan kau? Apakah kerjamu sembahyang dan memuji,
Atau di antara mereka juga terdampar,
Burung mati pagi hari di sisi sangkar?

 
1946

Sumber: Deru Campur Debu (1949)

Analisis Puisi:
Puisi "Kabar dari Laut" karya Chairil Anwar adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan konflik internal dan refleksi tentang hubungan dan eksistensi manusia. Puisi ini mengeksplorasi tema keputusan, keraguan, dan akibat dari tindakan manusia.

Hubungan Manusia dan Alam: Puisi ini dimulai dengan pengakuan bahwa penulis merasa "tolol" karena telah membikin hubungan dengan seseorang (kau). Lalu, terdapat gambaran tentang kelasi yang tiba-tiba bisa berujuk kembali dengan tujuan biru. Ini bisa diartikan sebagai analogi tentang bagaimana manusia dapat berubah arah dalam hidupnya, meskipun awalnya terlihat mustahil.

Konflik Internal dan Kerentanan: Penyair menggambarkan luka pada tubuhnya sebagai simbol kerentanan dan kelemahan. Luka ini, yang diakui sebagai bekas tanda ciuman yang penuh nafsu dan garang, mencerminkan konflik internal dan emosi yang rumit. Penyair merasa lemah dan menyerah di hadapan situasi yang dihadapinya.

Eksistensi dan Keterbatasan: Puisi ini juga menggambarkan eksistensi manusia sebagai perjalanan antara "buritan dan kemudi," yang melambangkan keterbatasan dan kendali atas hidup. Penyair merenungkan bahwa hidup adalah perpaduan antara kenangan dan pembatasan, dan kadang-kadang tawa gila tersembunyi di balik ketenangan.

Pertanyaan tentang Tujuan Hidup: Pada akhir puisi, terdapat serangkaian pertanyaan tentang tujuan hidup. Penyair merenungkan apakah tujuan kau (subjek puisi) adalah sembahyang dan memuji, ataukah kau juga merasa terdampar seperti burung mati di sisi sangkar. Pertanyaan ini mencerminkan keraguan tentang makna hidup dan tujuan eksistensi manusia.

Puisi "Kabar dari Laut" adalah sebuah karya yang menggambarkan konflik internal, kerentanan, dan pertanyaan tentang tujuan hidup. Melalui gambaran luka fisik dan emosional, penulis menciptakan gambaran tentang manusia yang berhadapan dengan perubahan, keterbatasan, dan eksistensi yang penuh pertanyaan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang keputusan, eksistensi, dan hubungan dengan alam dan lingkungan sekitar.

Chairil Anwar
Puisi: Kabar dari Laut
Karya: Chairil Anwar

Biodata Chairil Anwar:
  • Chairil Anwar lahir di Medan, pada tanggal 26 Juli 1922.
  • Chairil Anwar meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 28 April 1949 (pada usia 26 tahun).
  • Chairil Anwar adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45.
© Sepenuhnya. All rights reserved.