Puisi: Pelabuhan Sebelum Pasang (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Pelabuhan Sebelum Pasang" karya Taufiq Ismail menggambarkan pengalaman perjalanan laut, keindahan alam, dan suasana hati dalam perjalanan.
Pelabuhan Sebelum Pasang

Jika kau bertanya, kesepian, maka lautlah jawabanku
Jika kau menyapa, kesedihan, maka topanlah ujarku
Pelayaran panjang yang mengantarkan kita
Dalam gelombang benua

Di kuala perairan, ketika malam sangat muda
Lentera tiang palka, di ruang makan dan buritan
Gemetaran dalam garis putus-putus di pelabuhan
Anak arus yang naik dan turun perlahan

Menjelang pelayaran bila badai berbadai
Bercurahan bintang di langit bersemu biru
Gemulung mendung yang menyarankan napas gelombang
Guruh lagumu, wahai pelayaran yang panjang!

Kalau kau bertanya, tiga peluit di tiap pelabuhan
Setiap kita bertolak kembali mengemas jangkar tali-temali
Adalah jurang-jurang lautan dengan kandil bintang selatan
Bertetaplah 'ngembara untuk pelayaran panjang sekali.

1964

Sumber: Sajak Ladang Jagung (1973)

Analisis Puisi:
Puisi "Pelabuhan Sebelum Pasang" karya Taufiq Ismail menggambarkan pengalaman perjalanan laut, keindahan alam, dan suasana hati dalam perjalanan tersebut.

Tema Pelayaran dan Perjalanan: Tema utama dalam puisi ini adalah perjalanan laut. Puisi ini menciptakan suasana pelayaran yang misterius dan menantang dengan menggambarkan elemen-elemen seperti laut, topan, malam, lentera, dan badai. Melalui deskripsi ini, penyair memadukan perasaan kegembiraan dan ketidakpastian yang seringkali melekat pada perjalanan jauh.

Kepribadian Laut dan Alam: Puisi ini memberikan sifat-sifat manusia kepada laut dan alam sekitarnya. Laut dan topan dianggap sebagai entitas yang memiliki kemampuan berbicara. Ini menciptakan hubungan yang erat antara manusia dan alam, menggambarkan kekuatan dan tantangan yang melekat dalam menjelajahi lautan.

Kemajuan Waktu: Puisi ini mengeksplorasi perubahan suasana dan waktu dalam pelayaran. Mulai dari malam yang muda hingga berbenturan dengan badai, puisi ini menciptakan perasaan perjalanan panjang yang penuh dengan peristiwa dan perubahan.

Imaji dan Deskripsi yang Kuat: Penyair menggunakan imaji yang kuat untuk menggambarkan pemandangan dan perasaan dalam perjalanan. Kata-kata seperti "lentera tiang palka," "gemetaran dalam garis putus-putus," dan "guruh lagumu" memberikan citra visual yang jelas tentang pemandangan laut dan suasana hati.

Rima dan Irama: Puisi ini memiliki pola rima yang berulang, seperti "muda" dan "burutan" atau "panjang" dan "sekali." Ini menciptakan irama yang mengalir dalam puisi, mencerminkan gelombang laut yang naik dan turun.

Pesan Puisi: Puisi ini mungkin menggambarkan perjalanan fisik di laut, tetapi juga dapat diinterpretasikan sebagai perjalanan figuratif dalam hidup, dengan semua tantangan dan ketidakpastian yang melekat. Pesan utamanya adalah tentang keberanian dan tekad dalam menghadapi perubahan dan ketidakpastian dalam perjalanan hidup.

Dengan menggambarkan pengalaman pelayaran dengan kata-kata yang indah dan menggugah, Taufiq Ismail berhasil menciptakan sebuah puisi yang mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan fisik dan spiritual, serta hubungan antara manusia dan alam.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Pelabuhan Sebelum Pasang
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.