Analisis Puisi:
Puisi "Selamat Ulang Tahun" karya A. Munandar adalah sebuah ungkapan yang penuh dengan kompleksitas emosi dan refleksi.
Rasa Kehilangan dan Keterpisahan: Penyair membuka puisi dengan gambaran tentang kekosongan dan kerinduan yang dirasakan ketika seseorang merasa terpisah dari orang yang mereka cintai. Dibandingkan dengan bulan yang menunggu matahari, ada rasa menunggu dan rindu yang mendalam dalam perasaan penyair.
Penuhnya Pemikiran dengan Harapan dan Maaf: Puisi ini mengeksplorasi berbagai pemikiran dan perasaan yang berkaitan dengan perayaan ulang tahun. Dalam baris-baris yang mengikuti, penyair membicarakan tentang harapan, permintaan maaf, dan ucapan terima kasih. Ada penyesalan atas kesalahan yang dilakukan, tetapi juga harapan untuk kebaikan di masa depan.
Refleksi atas Keterbatasan Waktu: Ada pengakuan atas keterbatasan waktu dan kemampuan untuk mengubah masa lalu. Penyair menyadari bahwa tidak ada jalan untuk kembali dan mengubah hal-hal yang telah terjadi, dan ini menimbulkan rasa penyesalan yang dalam.
Perasaan Kerinduan dan Kenangan: Puisi ini mencerminkan perasaan kerinduan yang mendalam terhadap kenangan yang berharga dan momen-momen bersama. Ada keinginan untuk mengungkapkan perasaan yang mungkin tidak pernah diungkapkan sebelumnya, serta rasa syukur atas momen-momen yang telah dilewati bersama.
Penghargaan atas Keberadaan Orang Lain: Meskipun penuh dengan kerinduan dan penyesalan, puisi ini juga mencerminkan rasa penghargaan atas keberadaan orang yang diucapkan selamat ulang tahunnya. Ada pengakuan akan pentingnya hubungan itu, meskipun mungkin terlambat untuk mengungkapkan secara langsung.
Dengan demikian, puisi "Selamat Ulang Tahun" adalah sebuah karya yang memperlihatkan kerumitan emosi, harapan, dan refleksi atas hubungan manusia dan perjalanan hidup.
Karya: A. Munandar