Puisi: Akan Tiba Waktu (Karya Aldian Aripin)

Puisi "Akan Tiba Waktu" karya Aldian Aripin menggambarkan suasana ketegangan dan perlawanan yang tersirat dalam tindakan massa yang tidak puas ...
Akan Tiba Waktu

Lihatlah, jutaan mata menatap
dengan satu dakwa:
Engkaulah sumber bencana!

Lihatlah, jutaan tangan teracung
dengan satu tuntutan:
Turun tahta!

Ya, telah kulihat itu semua
Bahwa akan tiba waktu
Mereka datang menepati janji:

Di tangan kiri seutas tali
dan di kanan sebilah belati! 


1966

Analisis Puisi:

Puisi "Akan Tiba Waktu" karya Aldian Aripin menggambarkan suasana ketegangan dan perlawanan yang tersirat dalam tindakan massa yang tidak puas terhadap penguasa atau rezim yang berkuasa.

Penegasan Ketidakpuasan Massa: Puisi ini dengan tegas menggambarkan ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintah atau rezim yang dianggap sebagai sumber masalah dan penderitaan. Dengan menggunakan gambaran "jutaan mata menatap" dan "jutaan tangan teracung," puisi ini menggambarkan suasana perlawanan yang massif dan kuat.

Dakwaan terhadap Penguasa: Puisi ini menyuarakan dakwaan langsung terhadap penguasa, menyalahkan mereka sebagai sumber bencana dan menuntut mereka untuk turun dari kekuasaan. Hal ini mencerminkan ketidakpercayaan dan ketidakpuasan yang mendalam terhadap kepemimpinan yang ada.

Penggambaran Akan Tiba Waktu: Judul puisi "Akan Tiba Waktu" menunjukkan bahwa massa percaya bahwa saatnya akan tiba di mana mereka bisa mengambil tindakan nyata terhadap penguasa. Ada rasa determinasi dan keyakinan bahwa perubahan akan datang dan pemerintah yang tidak memenuhi harapan akan dijatuhkan.

Metafora Seutas Tali dan Sebilah Belati: Baris terakhir puisi menggunakan metafora yang kuat dengan "seutas tali" dan "sebilah belati," yang mengisyaratkan bahwa massa bersiap untuk bertindak dan menggunakan kekuatan fisik untuk mendesak perubahan politik. Metafora ini mencerminkan ketegangan dan potensi kekerasan dalam konflik antara pemerintah dan rakyat.

Suasana Tegang dan Ancaman: Keseluruhan puisi menciptakan suasana tegang dan penuh ancaman. Ketidakpuasan yang dalam dan keinginan untuk perubahan yang diungkapkan dalam puisi mencerminkan ketidakstabilan sosial dan politik yang mungkin terjadi dalam masyarakat.

Puisi "Akan Tiba Waktu" karya Aldian Aripin adalah penggambaran yang kuat dari ketidakpuasan massa terhadap pemerintah atau rezim yang dianggap tidak memenuhi harapan. Dengan penggunaan bahasa yang tajam dan metafora yang kuat, puisi ini mengekspresikan perasaan ketegangan, determinasi, dan ancaman yang mungkin terjadi dalam situasi politik yang tidak stabil.

"Puisi: Akan Tiba Waktu (Karya Aldian Aripin)"
Puisi: Akan Tiba Waktu
Karya: Aldian Aripin
© Sepenuhnya. All rights reserved.