Puisi: Prologue (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Prologue" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan perasaan penuh refleksi terhadap penderitaan, rasa sakit, dan kesunyian yang dialami ....
Prologue

masih terdengar sampai di sini
duka-Mu Abadi. Malam pun sesaat terhenti
sewaktu dingin pun terdiam, di luar
langit yang membayang samar.

kueja setia, semua pun yang sempat tiba
sehabis menempuh ladang Qain dan bukit Golgota
sehabis mencecap beribu kata, di sini
di rongga-rongga yang mengecil ini.

kusapa duka-Mu jua, yang dahulu
yang meniupkan zarah ruang dan waktu
yang capai menyusun Huruf. Dan terbaca:
sepi manusia, jelaga.

  
Sumber: Horison (Februari, 1969)

Analisis Puisi:
Puisi "Prologue" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan perasaan penuh refleksi terhadap penderitaan, rasa sakit, dan kesunyian yang dialami oleh seseorang yang merenungkan duka dan perjalanan hidupnya. Puisi ini mengeksplorasi tema agama, eksistensi manusia, dan makna dalam kehampaan.

Tema: Puisi ini mengangkat tema tentang penderitaan, eksistensi manusia, agama, dan makna dalam kesunyian. Puisi ini mempertanyakan peran dan keberadaan manusia dalam menghadapi duka dan penderitaan, serta makna dari segala hal yang terjadi.

Gaya Bahasa:
  • Imaji dan Simbolisme: Puisi ini menggunakan imaji dan simbolisme yang kuat untuk menggambarkan perasaan dan pemikiran yang dalam. "Duka-Mu Abadi" mengacu pada penderitaan yang tiada akhir, dan "dingin" dan "langit yang membayang samar" menciptakan gambaran kehampaan dan ketidakpastian.
  • Pengulangan: Pengulangan frasa "sehabis" memberikan nuansa ritmis dalam puisi dan menekankan rangkaian peristiwa yang telah terjadi.
Perenungan dan Refleksi: Puisi ini menggambarkan suasana hati yang merenungkan tentang penderitaan dan perjalanan hidup. Kata-kata seperti "sesaat terhenti" dan "terdiam" menggambarkan momen refleksi yang dalam dan perenungan yang mendalam.

Makna Agama: Puisi ini mengacu pada elemen agama, seperti "ladang Qain dan bukit Golgota", yang merujuk pada peristiwa-peristiwa dalam kitab suci. Ini mengundang pembaca untuk merenungkan peran agama dalam pengalaman manusia dan penderitaan.

Makna dalam Kesunyian: Puisi ini mengeksplorasi makna dalam kesunyian dan kehampaan. Meskipun dihadapkan pada penderitaan dan keterbatasan manusia, ada upaya untuk mencari makna dan pemahaman dalam momen-momen sunyi.

Puisi "Prologue" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang mendalam dan reflektif. Melalui imaji yang kuat dan bahasa yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan penderitaan manusia, makna eksistensi, dan peran agama dalam menghadapi tantangan hidup. Puisi ini mengundang kita untuk mempertanyakan dan merenungkan arti dalam momen-momen sunyi dan kesunyian yang kita hadapi.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Prologue
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.