Puisi: Sebuah Jaket Berlumur Darah (Karya Taufiq Ismail)
Puisi: Sebuah Jaket Berlumur Darah
Karya: Taufiq Ismail
Sebuah Jaket Berlumur Darah
Sebuah jaket berlumur darah
Kami semua telah menatapmu
Telah berbagi duka yang agung
Dalam kepedihan bertahun‐tahun
Sebuah sungai membatasi kita
Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja
Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan 'Selamat tinggal perjuangan'
Berikrar setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?
Spanduk kumal itu, ya spanduk itu
Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan‐bangunan
Menunduk bendera setengah tiang
Pesan itu telah sampai kemana‐mana
Melalui kendaraan yang melintas
Abang‐abang beca, kuli‐kuli pelabuhan
teriakan‐teriakan di atas bis kota, pawai‐pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
LANJUTKAN PERJUANGAN!
1966
Sumber: Tirani dan Benteng (1993)
Catatan:Puisi "Sebuah Jaket Berlumur Darah" adalah sebuah puisi yang menggambarkan perjuangan pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan. Puisi ini ditulis oleh Taufiq Ismail, seorang sastrawan senior Indonesia yang dibesarkan di Jawa Barat.
Puisi ini berbicara tentang kesetiaan dan kesabaran yang tak terkalahkan dalam perjuangan, juga tentang kepedihan yang dialami oleh pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan.
Puisi "Sebuah Jaket Berlumur Darah" adalah sebuah karya sastra yang menarik dan menggugah perhatian. Puisi ini memiliki beberapa hal yang membuatnya menonjol dan memikat.
Pertama, penggunaan bahasa yang kuat dan gambaran yang tajam adalah salah satu aspek yang menarik dalam puisi ini. Taufiq Ismail mampu menghadirkan imaji yang kuat melalui penggunaan kata-kata yang tepat dan penuh makna. Ia berhasil menggambarkan jaket yang tercemar darah dengan cara yang menggelitik dan membangkitkan emosi pembaca.
Kedua, puisi ini juga menonjol dalam penggunaan simbolisme yang kaya. Jaket yang berlumur darah dalam puisi ini menjadi simbol kekejaman dan kekerasan dalam kehidupan. Simbolisme ini memberikan kedalaman dan kompleksitas pada puisi, serta mengundang pembaca untuk merenungkan maknanya yang lebih luas.
Selanjutnya, puisi ini menarik perhatian melalui tema yang diangkat, yaitu kekerasan dan dampaknya terhadap manusia. Puisi ini menggambarkan situasi yang mencekam dan tragis, sehingga mengajak pembaca untuk mempertimbangkan dampak kekerasan dalam kehidupan sehari-hari. Puisi ini dapat membangkitkan empati dan kesadaran akan pentingnya perdamaian dan keadilan.
Selain itu, gaya penulisan Taufiq Ismail dalam puisi ini memiliki ritme yang kuat dan aliran yang lancar. Penggunaan irama dan pengaturan kata-kata yang tepat menciptakan alur yang menyelaraskan pembaca dengan suasana puisi. Hal ini membuat pembaca terhanyut dalam pengalaman puisi secara keseluruhan.
Terakhir, puisi ini menarik karena memberikan tekanan pada kekuatan metafora dan perbandingan yang cerdas. Taufiq Ismail berhasil menyampaikan pesan yang kuat melalui kiasan-kiasan yang efektif, seperti jaket berlumur darah yang melambangkan penderitaan dan kesakitan manusia.
Secara keseluruhan, "Sebuah Jaket Berlumur Darah" karya Taufiq Ismail adalah sebuah puisi yang menarik dengan bahasa yang kuat, simbolisme yang kaya, tema yang berdampak, gaya penulisan yang ritmis, dan penggunaan metafora yang cerdas. Puisi ini menggugah perasaan dan mengundang pembaca untuk merenungkan tentang kekerasan dalam kehidupan.
Puisi: Sebuah Jaket Berlumur Darah
Karya: Taufiq Ismail
Biodata Taufiq Ismail:
- Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
- Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.