Analisis Puisi:
Puisi "Senja Kering Tahun Ini" karya Diah Hadaning adalah sebuah karya yang penuh dengan gambaran alam, perasaan, dan pemikiran.
Alam dan Manusia: Puisi ini mengeksplorasi hubungan antara alam dan manusia. Kemarau yang digambarkan di sini adalah metafora untuk keadaan dalam hidup yang sulit dan penuh tantangan. Ketidakpastian cuaca tercermin sebagai ketidakpastian dalam hidup.
Orang-Orang Pinggiran: Puisi ini menggambarkan kekhawatiran orang-orang pinggiran yang risau akan pasokan air bersih. Hal ini menciptakan gambaran masyarakat yang hidup dalam kondisi kerawanan dan bergantung pada alam.
Pencarian Identitas: Penyair mencoba mencari identitas melalui penggunaan bahasa. Proses penyusunan aksara dan pencarian makna dalam rumpun tanpa nama mencerminkan pencarian yang lebih dalam akan jati diri.
Gambaran Alam yang Kuat: Penyair menggunakan gambaran alam seperti kabut yang menyembunyikan kebun tebu dan musik angsa yang mengakhiri dunia untuk menciptakan suasana dalam puisi ini. Ini memberikan latar belakang yang kuat dan membantu pembaca merasakan ketegangan dan ketidakpastian yang digambarkan.
Makna dalam Kata: Penyair menekankan pentingnya kata-kata dan kekuatan yang terkandung di dalamnya. Pemakaian kata-kata dan pengungkapan perasaan dalam bahasa adalah cara untuk menciptakan pemahaman dan arti dalam kehidupan yang penuh tantangan.
Pembacaan Berulang: Puisi ini mendukung pembacaan berulang. Setiap kali pembaca membacanya, mereka dapat menemukan lapisan-lapisan makna yang lebih dalam dan merenungkan perasaan dan pemikiran yang terkandung di dalamnya.
Secara keseluruhan, "Senja Kering Tahun Ini" adalah sebuah puisi yang menggambarkan perasaan dan pemikiran yang mendalam dalam sebuah lingkungan alam yang keras. Penyair menggunakan bahasa yang kuat dan gambaran alam yang kuat untuk menciptakan sebuah karya sastra yang menarik dan memaksa pembaca untuk merenungkan makna dan pesan yang tersirat di dalamnya.
Puisi: Senja Kering Tahun Ini
Karya: Diah Hadaning