Puisi: Keluh (Karya Sanusi Pane)

Puisi "Keluh" karya Sanusi Pane menyampaikan perasaan keinginan untuk kebebasan pikiran, jiwa, dan sukma, sambil tetap mempertahankan kerinduan ....
Keluh

O, pikiranku,
pergilah melayang.
Dalam. Malam.
Ah, bawa hatiku,
cinta dan sayang.

O, jiwaku,
pergi termenung terbang.
Hening. Bening.
Ah, bawa hatiku,
cinta dan sayang.

O, sukmaku,
pergi ke langit bintang.
Terang. Tenang.
Ah, bawa hatiku
cinta dan sayang.

Sumber: Madah Kelana (1931)

Analisis Puisi:

Puisi "Keluh" karya Sanusi Pane merupakan ungkapan dari penyair yang merindukan kebebasan pikiran, jiwa, dan sukma dari kepenatan dan kegelapan yang melingkupinya. Dalam puisi ini, Sanusi Pane menggunakan bahasa yang sederhana namun puitis untuk menyampaikan perasaan keinginan untuk lepas dari beban dan menemukan ketenangan batin.

Ungkapan Keinginan untuk Kebebasan Pikiran dan Jiwa: Dalam setiap bait, penyair mengajak pikiran, jiwa, dan sukma untuk pergi dan melayang ke tempat yang jauh, yang dipenuhi dengan keheningan, kebeningan, dan ketenangan. Ini mencerminkan keinginan penyair untuk melepaskan diri dari kegelapan dan kepenatan yang ada dalam kehidupannya. Penggunaan repetisi "O" pada awal setiap bait menekankan intensitas dan urgensi dari keinginan ini.

Kerinduan akan Cinta dan Sayang: Meskipun puisi ini mengungkapkan keinginan untuk kebebasan, namun penyair juga membawa serta kerinduan akan cinta dan sayang. Hal ini terlihat dari pengulangan "bawa hatiku, cinta dan sayang" pada setiap bait. Ini menunjukkan bahwa penyair menyadari bahwa meskipun ia ingin melarikan diri dari kepenatan, namun cinta dan kasih sayang tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari dirinya.

Penggunaan Bahasa yang Sederhana namun Puitis: Sanusi Pane menggunakan bahasa yang sederhana namun puitis dalam puisi ini. Penggunaan kata-kata seperti "melayang", "termenung terbang", "ke langit bintang" menciptakan gambaran yang indah dan mengundang pembaca untuk merasakan perasaan kebebasan dan ketenangan yang diinginkan oleh penyair.

Puisi "Keluh" karya Sanusi Pane adalah sebuah ungkapan dari keinginan seseorang untuk melepaskan diri dari kepenatan dan kegelapan dalam kehidupan. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun puitis, Sanusi Pane berhasil menyampaikan perasaan keinginan untuk kebebasan pikiran, jiwa, dan sukma, sambil tetap mempertahankan kerinduan akan cinta dan sayang sebagai bagian tak terpisahkan dari dirinya.

Sanusi Pane
Puisi: Keluh
Karya: Sanusi Pane

Biodata Sanusi Pane:
  • Sanusi Pane lahir pada tanggal 1 Agustus 1905 di Sungai Puar, Sumatra Barat, Indonesia.
  • Ia adalah seorang sastrawan, politisi, dan intelektual Indonesia yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia sastra Indonesia pada pertengahan abad ke-20.
  • Sanusi Pane meninggal dunia pada tanggal 2 April 1968 2 Januari 1968 (pada usia 62) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.