Puisi: Pacarkecilku (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Pacarkecilku" karya Joko Pinurbo menggambarkan keindahan dalam hal-hal sederhana dan kemurnian dalam pandangan dunia seorang anak.
Pacarkecilku
(untuk Anggra)

Pacarkecilku bangun di subuh hari ketika azan datang
membangunkan mimpi. Pacarkecilku berlari ke halaman,
menadah hujan dengan botol mainan, menyimpannya
di kulkas sepanjang hari, dan malamnya ia lihat di botol itu
gumpalan cahaya warna-warni.

Pacarkecilku lelap tidurnya, botol pelangi dalam dekapnya.
Ketika bangun ia berkata: “Tadi kau ke mana?
Aku mencarimu di rerimbun taman bunga.”
Aku terdiam. Sepanjang malam aku hanya berjaga
di samping tidurnya agar dapat melihat bagaimana azan
pelan-pelan membuka matanya.

Pacarkecilku tak akan mengerti: pelangi dalam botol cintanya
bakal berganti menjadi kuntum-kuntum mawar-melati
yang akan ia taburkan di atas jasadku, nanti.

2001

Sumber: Baju Bulan (2013)

Analisis Puisi:

Puisi "Pacarkecilku" karya Joko Pinurbo adalah sebuah karya yang menggambarkan keindahan dalam hal-hal sederhana dan kemurnian dalam pandangan dunia seorang anak. Melalui narasi yang sederhana, penyair membawa pembaca ke dalam dunia kecil seorang anak, di mana keajaiban bisa ditemukan di sekitar hal-hal yang biasa.

Keajaiban dalam Kecil: Penyair menggambarkan kegiatan sehari-hari "Pacarkecilku" yang terasa luar biasa karena pandangan dunia yang polos dan terbuka. Dalam subuh yang tenang, dia bangun untuk menikmati hujan dengan botol mainannya, menyimpan sejumput keajaiban di dalamnya. Tindakan sederhana seperti ini menjadi sarana bagi "Pacarkecilku" untuk menemukan keindahan dalam kehidupan sehari-hari.

Kemurnian dalam Hubungan: Puisi ini juga menyoroti hubungan yang tulus antara "Pacarkecilku" dan naratornya. Meskipun narator mungkin lebih dewasa dan berpikiran lebih kompleks, dia terpesona oleh ketulusan dan kemurnian cinta "Pacarkecilku". Hubungan ini tercermin dalam momen-momen kecil seperti mengawasi tidurnya dengan cinta dan kekaguman.

Kehilangan dan Kematian: Meskipun puisi ini penuh dengan keajaiban dan keindahan, ada nada kesedihan yang tersirat dalam akhirnya. "Pacarkecilku" mungkin tidak menyadari bahwa keindahan yang dia simpan dalam botol cintanya akan berubah menjadi simbol kematiannya yang tak terhindarkan. Ini menunjukkan bahwa bahkan dalam kehidupan yang penuh dengan keindahan, kita tidak bisa melarikan diri dari kenyataan kematian.

Puisi "Pacarkecilku" adalah sebuah penggambaran yang indah tentang keajaiban dalam hal-hal sederhana dan kemurnian hubungan manusia. Dengan sentuhan kepolosan dan kekaguman anak-anak, penyair mengajak pembaca untuk melihat dunia dengan mata yang lebih terbuka dan menghargai keindahan yang ada di sekitar kita. Namun, melalui akhir yang menyentuh, puisi ini juga mengingatkan kita akan keterbatasan dan ketidakmampuan manusia untuk melarikan diri dari kenyataan kematian.

"Puisi: Pacarkecilku (Karya Joko Pinurbo)"
Puisi: Pacarkecilku
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.