Puisi: Ketika Tangan dan Kaki Bicara (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Ketika Tangan dan Kaki Bicara" menggambarkan sebuah refleksi mendalam tentang komunikasi, tanggung jawab, dan keinginan untuk mengikuti ...
Ketika Tangan dan Kaki Bicara
(dinyanyikan oleh Chrisye)

Akan datang hari mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Akan tiba masa tak ada suara
Dari mulut kita

Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja ia melangkahnya

Tidak tahu kita bila harinya
Tanggung jawab tiba

Rabbana...
Tangan kami
Kaki kami
Mulut kami
Mata hati kami
Luruskanlah
Kukuhkanlah
Di jalan cahaya sempurna...

Mohon karunia
Kepada kami
Hamba-Mu yang hina.

1997

Analisis Puisi:
Puisi "Ketika Tangan dan Kaki Bicara" karya Taufiq Ismail adalah sebuah karya yang menghadirkan refleksi mendalam tentang komunikasi, tanggung jawab, dan keinginan untuk mengikuti jalan cahaya spiritual.

Metafora Tangan dan Kaki: Dalam puisi ini, tangan dan kaki diangkat sebagai lambang dari bagian-bagian tubuh yang memiliki kemampuan untuk bergerak dan bertindak. Mereka mewakili perbuatan dan langkah-langkah yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika mulut dikunci dan kata-kata tak lagi ada, tangan dan kaki menjadi sarana utama untuk menyampaikan pesan dan melakukan tindakan.

Komunikasi Non-verbal: Pengarang menyoroti pentingnya komunikasi non-verbal dalam kehidupan manusia. Ketika kata-kata tak lagi tersedia, tangan dan kaki menjadi sarana utama untuk menyampaikan maksud dan tujuan. Hal ini menggarisbawahi bahwa komunikasi tidak selalu terjadi melalui kata-kata, tetapi juga melalui gerakan dan tindakan.

Tanggung Jawab dan Kekuatan Spiritual: Penggunaan istilah "Tanggung jawab tiba" mencerminkan kesadaran akan tanggung jawab yang melekat pada setiap tindakan yang dilakukan. Puisi ini mengajak untuk menghadapi tanggung jawab dengan tekad yang kuat, serta memohon petunjuk dan kekuatan dari Tuhan untuk tetap lurus di jalan cahaya spiritual.

Doa dan Kehinaan Manusia: Puisi ini diakhiri dengan doa kepada Tuhan, di mana penulis merendahkan diri sebagai hamba yang hina dan memohon karunia serta bimbingan-Nya. Hal ini menunjukkan kesadaran akan keterbatasan manusia dan kebutuhan akan bimbingan serta rahmat ilahi dalam menjalani hidup.

Puisi "Ketika Tangan dan Kaki Bicara" menggambarkan sebuah refleksi mendalam tentang komunikasi, tanggung jawab, dan keinginan untuk mengikuti jalan cahaya spiritual. Dengan menggunakan metafora tangan dan kaki, pengarang mengajak pembaca untuk merenungkan arti dari tindakan dan komunikasi non-verbal dalam kehidupan sehari-hari, serta pentingnya memohon petunjuk dan kekuatan dari Tuhan dalam mengemban tanggung jawab.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Ketika Tangan dan Kaki Bicara
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.