Puisi: Personifikasi dari 70 KM (Karya Afrizal Malna)

Puisi "Personifikasi dari 70 KM" karya Afrizal Malna menggunakan personifikasi untuk menciptakan suasana yang memikat dan menggugah imajinasi pembaca.
Personifikasi dari 70 KM

Di lenganku masih ada kota tak terduga. Kau sodorkan tradisi yang jauh, dari kue dan kopi. asap sampah membuat mainan di situ, antara tawamu jadi makhluk berdua. Anak-anak berlari, membuat tiang-tiang listrik jadi sore. Kutahu lagi bajuku tersetrika rapi, menyimpan barang-barang tetangga. Cinta telah membuat mahluk baru, antara berdua. Ikut pula membuat jari-jari tanganmu, tambah dewasa.

Di kamar mandi, masih sempat kukenang lagi: Ketakutan pada handuk dan sikat gigi yang lain, antara lampu, tanaman di pagar menyusun senja.

- Ah, cinta, adalah seluruh keherananku pada manusia -

Masih ada waktu, kita makan malam, sayur asam, dan soto Betawi. Sejak kerudung rambutmu menyentuh masa kanak-kanakku di situ, aku gemetar oleh mahluk baru, tumbuh di bahuku.

Tubuhku jadi dua, yang satu tak pernah tidur mengisi air di kamar mandi, penuh oleh dirimu tak henti-henti; yang lain membuat sajadah di keningku berbahaya.

Ah, malam, taxi, cinta: di luar orang masih membuat kata tanpa setahuku, seperti telur... 
berjatuhan dari lenganku.

1992

Analisis Puisi:

Puisi "Personifikasi dari 70 KM" karya Afrizal Malna adalah sebuah karya yang memadukan realitas fisik dengan perasaan batin manusia, menggunakan personifikasi untuk menciptakan suasana yang memikat dan menggugah imajinasi pembaca.

Kehidupan Urban yang Berpadu dengan Emosi Manusia

Puisi ini menciptakan gambaran kehidupan di lingkungan perkotaan, dengan merujuk pada elemen-elemen seperti kota, asap, lampu-lampu, dan tiang listrik. Namun, di balik deskripsi fisik ini, terdapat ungkapan emosi manusia yang kompleks, seperti rasa cinta, keheranan, takut, dan kegelisahan.

Personifikasi Elemen-Elemen Fisik

Penyair menggunakan personifikasi untuk menghidupkan elemen-elemen fisik seperti kota, asap, lampu, tanaman, dan bahkan makanan. Hal ini menciptakan suasana di mana objek-objek tersebut menjadi lebih dari sekadar benda mati; mereka menjadi bagian dari pengalaman emosional dan spiritual karakter dalam puisi.

Ungkapan Perasaan Cinta dan Keterikatan

Puisi ini mencerminkan keterikatan yang dalam antara dua individu, yang diungkapkan melalui gambaran fisik dan metafora. Ada perasaan cinta yang mendalam, yang terasa dalam momen-momen sederhana seperti makan malam bersama atau kenangan masa kecil.

Kontras dan Dualitas

Puisi ini menggambarkan dualitas dalam kehidupan manusia, seperti tidur dan terjaga, kebahagiaan dan ketakutan, serta perasaan cinta dan kecemasan. Kontras ini menambah dimensi kompleksitas dalam pengalaman manusia yang digambarkan dalam puisi.

Pesan Filosofis

Melalui penggabungan elemen-elemen fisik dengan ungkapan emosi manusia, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti dan makna dalam kehidupan sehari-hari, serta pentingnya hubungan antara manusia dan lingkungannya.

Puisi "Personifikasi dari 70 KM" karya Afrizal Malna adalah sebuah karya yang menggabungkan realitas fisik dengan perasaan manusia, menggunakan personifikasi untuk menghidupkan elemen-elemen lingkungan perkotaan. Melalui penggambaran yang kuat dan kontras yang kaya, puisi ini mengeksplorasi tema-tema seperti cinta, keterikatan, dan kompleksitas kehidupan manusia.

Puisi Afrizal Malna
Puisi: Personifikasi dari 70 KM
Karya: Afrizal Malna

Biodata Afrizal Malna:
  • Afrizal Malna lahir pada tanggal 7 Juni 1957 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.