Puisi: Di Sebuah Restoran Indonesia (Karya Agus R. Sarjono)

Puisi "Di Sebuah Restoran Indonesia" karya Agus R. Sarjono adalah sebuah kritik sosial yang kuat terhadap situasi politik dan ekonomi di Indonesia ...
Di Sebuah Restoran Indonesia,
Juni 1998

Berilah kami sepiring makanan, dengan menu bergizi.
Maafkan kami.
Sudah lama restoran kami tidak menyediakan lagi nasi, apalagi lauk-pauk.
Lalu apa yang bisa kami pesan?
Oh, Anda bisa memesan semangkuk isu politik, misalnya.
Persediaan kami lengkap:
isu-isu dingin maupun isu panas.

Berilah kami sepiring nasi dengan lauk-pauk seadanya.
Maafkan kami, jangan memesan yang aneh-aneh.
Semua itu barang mewah.
Ingat ini jaman krisis dan reformasi.
Cobalah memesan yang lebih murah:
anarkhisme atau partai politik.
Di sini tersedia berbagai jenis partai
dari yang lunak hingga yang keras.
Kami juga sedia partai atau politisi instan.
Murah dan meriah.
Bisa dibungkus dan dibuka beramai-ramai di dalam rumah.

Sebagai pembuka kami sajikan segelas
anggur reformasi: segar dan penuh semangat.
Kalian bisa berbicara dan mengutuk keadaan sekeras-kerasnya.
Nah, selamat jalan.
Semoga Anda jadi pahlawan.

1998

Sumber: Republika (11 Juli 1999)

Analisis Puisi:
Puisi "Di Sebuah Restoran Indonesia" karya Agus R. Sarjono adalah sebuah kritik sosial yang kuat terhadap situasi politik dan ekonomi di Indonesia pada saat itu. Penyair menggunakan metafora restoran untuk menggambarkan kondisi negara dan menyampaikan pesan-pesan tentang krisis politik dan ekonomi yang dialami oleh masyarakat.

Metafora Restoran: Penyair menggunakan gambaran restoran sebagai metafora untuk menyampaikan kritik terhadap keadaan politik dan ekonomi. Restoran dalam puisi ini mewakili negara atau pemerintah yang seharusnya melayani dan memberikan kebutuhan dasar kepada rakyat, namun nyatanya "menu" yang disediakan sangat terbatas dan tidak mencukupi.

Isu Politik sebagai Menu: Penggunaan "isu politik" sebagai menu yang tersedia di restoran mencerminkan keadaan di mana masyarakat lebih banyak diberikan isu-isu politik daripada solusi konkret terhadap masalah yang dihadapi. Isu-isu politik ini dapat berupa isu-isu kontroversial yang sering kali digunakan untuk mengalihkan perhatian dari masalah yang lebih mendesak.

Krisis dan Reformasi: Puisi ini merujuk pada "krisis" dan "reformasi," menunjukkan periode yang sulit dalam sejarah Indonesia. Krisis ekonomi dan politik mengakibatkan ketidakstabilan dan ketidakpastian dalam kehidupan masyarakat. Reformasi adalah respons terhadap kondisi tersebut, tetapi puisi ini menyoroti ketidakmampuan pemerintah dalam memberikan perubahan yang signifikan.

Anarkhisme dan Partai Politik: Penyair menggambarkan partai politik sebagai "menu" yang dapat dipesan, menunjukkan kritik terhadap politik yang dianggap hanya sebagai komoditas atau alat untuk kepentingan tertentu. Penggunaan "anarkhisme" menunjukkan ketidakpuasan masyarakat terhadap tindakan represif pemerintah.

Anggur Reformasi: Anggur reformasi mewakili semangat perubahan dan aspirasi untuk perbaikan dalam masyarakat. Namun, puisi ini menyiratkan bahwa semangat tersebut hanya bersifat permukaan dan tidak menghasilkan perubahan yang nyata.

Kritik Sosial: Puisi ini adalah bentuk kritik sosial terhadap ketidaksetaraan, korupsi, dan ketidakpedulian pemerintah terhadap kebutuhan rakyat. Penyair menyoroti bagaimana rakyat merasa terpinggirkan dan tidak diakui dalam konteks politik dan ekonomi.

Puisi "Di Sebuah Restoran Indonesia" karya Agus R. Sarjono adalah sebuah kritik sosial yang menggambarkan ketidakpuasan terhadap kondisi politik dan ekonomi di Indonesia. Metafora restoran digunakan untuk menggambarkan ketidakmampuan pemerintah dalam menyediakan kebutuhan masyarakat. Isu-isu politik dan kebijakan-kebijakan yang tidak efektif ditampilkan dalam bentuk "menu" yang tersedia di restoran ini. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang tindakan perubahan yang lebih konkrit dan berarti dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

Agus R. Sarjono
Puisi: Di Sebuah Restoran Indonesia
Karya: Agus R. Sarjono

Biodata Agus R. Sarjono:
  • Agus R. Sarjono lahir pada tanggal 27 Juli 1962 di Ban­dung, Jawa Barat, Indonesia.
  • Agus R. Sarjono aktif menulis puisi, esai, cerpen, kritik, dan drama. Ia juga dikenal sebagai editor dan penerjemah.
© Sepenuhnya. All rights reserved.