Puisi: Hikmah Menanam (Karya Ahmadun Yosi Herfanda)

Puisi "Hikmah Menanam" karya Ahmadun Yosi Herfanda membawa pesan yang dalam tentang pentingnya usaha, kesabaran, dan ketekunan dalam mencapai ...
Hikmah Menanam

Tak ada buah yang menggantung tiba-tiba pada pohonnya
Energi rahasia dari tangan semesta telah mematangkannya
Tak ada impian yang tiba-tiba mewujud di pelupuk mata
Darah dan keringat sang pemimpi yang kukuh menggapainya.

Tak ada yang pandai tiba-tiba tanpa belajar sepanjang usia
Kecuali sang Hidir yang mewarisi setitik rahasia Sang Pencipta
Tak ada yang tiba-tiba kaya, kecuali pekerja keras yang sukses,
Perampok mujur yang belum terjerat penjara,
koruptor beruntung yang belum tercium kapeka,
atau pewaris harta bejubun dari orang tua.

Jangan memetik jika tidak menanam!
Jika tidak ingin dianggap sebagai pencuri milik sesama
Tak ada ladang yang dapat dipanen tanpa dicangkul dan ditanami
Tak ada tanaman yang tumbuh sempurna tanpa dipupuk dan disirami.

Tak ada bunga yang mekar begitu saja pada tangkainya
Energi ajaib dari sang pemilik cahaya pelan-pelan memekarkannya
Maka madu manis pun terhidang bagi lebah dan kupu-kupu
pada puncak kematangan sang bunga
Tak ada bunga plastik teronggok begitu saja di ruang tamu kita
Bertetes keringat, jarak, dan waktu telah menjadikannya ada!

Jakarta, November 2009

Analisis Puisi:

Puisi "Hikmah Menanam" karya Ahmadun Yosi Herfanda membawa pesan yang dalam tentang pentingnya usaha, kesabaran, dan ketekunan dalam mencapai kesuksesan.

Metafora Tanaman: Penulis menggunakan metafora tanaman untuk menggambarkan proses pencapaian dan kesuksesan dalam hidup. Tanaman membutuhkan perawatan, waktu, dan usaha yang berkelanjutan untuk tumbuh dan berbuah. Ini mencerminkan bahwa kesuksesan juga memerlukan kesabaran, ketekunan, dan usaha yang terus menerus.

Perbandingan dengan Impian dan Kekayaan: Penulis menekankan bahwa impian tidak terwujud begitu saja tanpa usaha keras. Begitu pula dengan kekayaan, yang jarang diperoleh secara instan tanpa kerja keras atau perjuangan. Perbandingan ini mengingatkan pembaca tentang pentingnya bekerja keras dan berjuang untuk mencapai tujuan.

Pesan Moral: Puisi ini menyampaikan pesan moral tentang pentingnya menjalani hidup dengan etika dan kejujuran. Penulis menekankan bahwa tidak pantas untuk mencuri hasil kerja keras orang lain tanpa usaha sendiri. Pesan ini menjadi pengingat akan nilai-nilai moral yang mendasari kesuksesan yang sejati.

Perumpamaan Bunga: Penulis menggunakan perumpamaan bunga untuk menyoroti proses pematangan dan keindahan hasil kerja keras. Bunga yang mekar melambangkan hasil yang memuaskan dari usaha yang gigih dan berkelanjutan. Ini mengajarkan bahwa setiap pencapaian membutuhkan waktu dan upaya yang tepat untuk mencapai kematangan dan keindahan.

Kesimpulan yang Menginspirasi: Puisi ini menginspirasi pembaca untuk tetap berjuang dan bekerja keras demi meraih impian mereka. Pesan bahwa tidak ada keberhasilan instan atau tanpa usaha mengingatkan kita semua bahwa setiap pencapaian bernilai dan layak diperjuangkan.

Dengan demikian, puisi "Hikmah Menanam" adalah sebuah puisi yang memperkuat nilai-nilai seperti kesabaran, kerja keras, dan kejujuran dalam meraih kesuksesan. Pesan-pesannya yang mendalam dan inspiratif membuatnya menjadi karya yang memotivasi pembaca untuk tetap berjuang demi meraih impian mereka.

Ahmadun Yosi Herfanda
Puisi: Hikmah Menanam
Karya: Ahmadun Yosi Herfanda

Biodata Ahmadun Yosi Herfanda:
  • Ahmadun Yosi Herfanda (kadang ditulis Ahmadun Y. Herfanda atau Ahmadun YH) adalah seorang penulis puisi, cerpen, esai, sekaligus berprofesi sebagai jurnalis dan editor berkebangsaan Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Januari 1958.
  • Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media-media massa, semisal: Horison, Kompas, Media Indonesia, Republika, Bahana, dan Ulumul Qur'an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.