Puisi: Mengapa Tak Ada yang Tersisa? (Karya Beni Setia)

Puisi: Mengapa Tak Ada yang Tersisa? Karya: Beni Setia
Mengapa Tak Ada yang Tersisa?

Kawat telepon. Hubungan gaib
antara kita. Sebaris angka
dan selepas ‘apocalypse now’
engkau membereskan ranjang

“aku suka kamu” katamu
“sungguh?” bisikmu.

Ruang yang mengurung itu
bermakna sandang pangan
waktu dan cinta pun
berdenyut
sendiri sendiri sendiri sendiri.

“Aku akan menelepon” katamu
“Cerewet!” teriakmu.

Management hotel menghadirkan
sarapan. Telor dadar dan kopi
di dinding. Siapa yang iseng
mencatat
nama nama nama nama nama nama.

Saat pun usai. Mengapa
tak ada yang tersisa?


1980

CATATAN:
Puisi ini berasal dari Buku Legiun Asing, tidak memiliki judul.

Beni Setia
Puisi: Mengapa Tak Ada yang Tersisa?
Karya: Beni Setia

Biodata Beni Setia:
  • Beni Setia lahir pada tanggal 1 Januari 1954 di Soreang, Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.