Puisi: Evolusi Cinta (Karya Lasinta Ari Nendra Wibawa)

Puisi "Evolusi Cinta" karya Lasinta Ari Nendra Wibawa adalah sebuah karya sastra yang menyajikan gambaran tentang cinta dan hubungan manusia yang ....
Evolusi Cinta

Kerlingan nakal menebar wangi-wangi bunga yang dahaga akan belaian kumbang kelana. Matahari redupkan pelangi menjadi cahaya aurora. Dengus napas memburu di antara percumbuan daun dan ranting. Urat-urat malu menyerpih di udara!

Kesuburan dihargai dari kuantitas pengairan. Daun gugur menjadi rutinitas kerapuhan sebuah flora. Lentera stomata redup lantaran kehabisan sumbunya. Yang dijalin dari khusuknya doa dan titian vertikal cinta.

Denyut persandingan mulai rendah usianya. Pertautan daun dan ranting tak mampu meredam badai yang keluar dari bibir armada awan. Tunas-tunas hijau kehilangan kasih sayang dari induknya, yang dihasilkan dari percangkokan dua tanaman di luar fotosintesa.


Surakarta, 1 April 2007

Analisis Puisi:
Puisi "Evolusi Cinta" karya Lasinta Ari Nendra Wibawa adalah sebuah karya sastra yang menyajikan gambaran tentang cinta dan hubungan manusia yang rumit, penuh emosi, dan evolusinya seiring waktu. Puisi ini dipenuhi dengan imaji alam yang indah dan metafora yang kuat, menggambarkan perasaan dan proses cinta secara metaforis.

Gambaran Alam dan Metafora Cinta: Puisi ini memulai dengan gambaran alam yang menarik, seperti "wangi-wangi bunga yang dahaga akan belaian kumbang kelana" dan "Matahari redupkan pelangi menjadi cahaya aurora." Hal ini memberikan kesan tentang romantisme alam dan keindahan cinta yang muncul di antara alam semesta.

Perjalanan Cinta: Puisi ini menggambarkan perjalanan cinta dari awal hingga akhir, melalui perubahan dan evolusi yang terjadi pada hubungan tersebut. "Kesuburan dihargai dari kuantitas pengairan" menggambarkan perlunya memberi perhatian dan cinta untuk mempertahankan hubungan. Namun, kemudian terjadi "rutinitas kerapuhan sebuah flora" yang mengisyaratkan adanya keterbatasan dan kerapuhan dalam cinta.

Pengorbanan dan Kerentanan: Puisi ini menyampaikan pengorbanan dan kerentanan dalam cinta melalui gambaran "Lentera stomata redup lantaran kehabisan sumbunya." Ini menggambarkan bagaimana cinta memerlukan dorongan dan perhatian agar tetap hidup, seperti stomata yang memerlukan air dan nutrisi.

Pertautan Antara Cinta dan Alam: Penyair menyajikan hubungan antara cinta dan alam dengan sangat indah. Gambaran "Yang dijalin dari khusuknya doa dan titian vertikal cinta" menunjukkan bagaimana cinta berhubungan dengan ketulusan dan keagungan yang dapat ditemukan dalam doa dan pengorbanan.

Kerapuhan Cinta: Puisi ini juga menggambarkan kerapuhan cinta dan bagaimana badai emosi dapat mengancam hubungan tersebut. "Pertautan daun dan ranting tak mampu meredam badai yang keluar dari bibir armada awan" mencerminkan konflik dan tantangan yang datang dalam cinta.

Evolusi dan Pertumbuhan: Puisi ini menunjukkan evolusi cinta seiring waktu. "Denyut persandingan mulai rendah usianya" menggambarkan bahwa cinta mungkin dimulai dengan kegembiraan dan kegairahan, tetapi lama kelamaan bisa mengalami perubahan.

Puisi "Evolusi Cinta" adalah sebuah karya sastra yang indah, memikat, dan penuh makna. Penyair berhasil menggambarkan perjalanan cinta melalui imaji alam yang kuat dan metafora yang mendalam. Puisi ini memberikan gambaran tentang kompleksitas dan evolusi cinta, serta bagaimana hubungan manusia terjalin dengan alam semesta.

"Puisi Lasinta Ari Nendra Wibawa"
Puisi: Evolusi Cinta
Karya: Lasinta Ari Nendra Wibawa
© Sepenuhnya. All rights reserved.