Puisi: Karang Pada Ombak (Karya Muhammad Rois Rinaldi)

Puisi "Karang Pada Ombak" menggambarkan perubahan, kehancuran, dan perjuangan dalam kehidupan manusia. Dengan menggunakan bahasa yang puitis dan ...
Karang Pada Ombak

Karang di tepi laut itu terkikis
Ombak telah berlaku curang
membawa gelombang cinta
deburnya isyarat peperangan.

Karang hanya diam
menyaksikan gairah terlepas
terbawa pusaran dan tenggelam.

Di dasar laut kikisan karang merintih
pada riak yang mengendap dingin
“Aku tak pernah berlaku curang”

Tiba-tiba gelombang terhenti
sehampar laut membeku
karang menjadi gunung es
dari masa ke masa menjulangkan kebencian.

Hingga pada suatu hari yang dipenuhi api
ia meleleh menjadi air, lantas menguap
ke langit-langit menjadi gumpalan awan
hitam.

Berabad tahun lamanya hujan ingkar janji
gunung-gunung terbakar di kaki matahari
ombak mati tanpa alamat pemakaman.

Sungguh awan hitam itu adalah karang
ia amat mencintai kesombongan
amat rindu saat-saat dihancurkan
kini perih seperti candu yang turut mati.

Kembali merintih lirih lantas bunuh diri
dan langit menangis tanpa henti.

Laut pun terlahir
tanpa debur, tanpa karang
berdarah!

Cilegon, Banten, 22 November 2011

Analisis Puisi:
Puisi "Karang Pada Ombak" karya Muhammad Rois Rinaldi adalah sebuah karya sastra yang mengeksplorasi tema perubahan, kehancuran, dan perjuangan melalui gambaran alam semesta, khususnya peristiwa yang terjadi di tepi laut. Dengan bahasa metaforis dan imajinatif, Rinaldi menggambarkan kekuatan alam dan perasaan manusia yang terlibat dalam dinamika kehidupan.

Metafora Karang dan Ombak: Puisi ini menggunakan karang dan ombak sebagai metafora untuk menggambarkan hubungan yang rumit antara kekuatan alam dan perasaan manusia. Karang melambangkan ketahanan dan kekokohan, sementara ombak menggambarkan dinamika, perubahan, dan kekuatan yang dapat merusak.

Perubahan dan Kehancuran: Rinaldi menggambarkan perubahan yang terjadi di tepi laut, di mana karang yang awalnya kokoh dan stabil, akhirnya terkikis dan tenggelam oleh gelombang cinta yang ganas. Ini mencerminkan perubahan dan kehancuran yang tak terelakkan dalam kehidupan, baik itu dalam hubungan manusia maupun dalam alam semesta.

Perjuangan dan Kebencian: Puisi ini menyiratkan perjuangan karang untuk bertahan dan menyatakan ketidakbersalahannya, meskipun akhirnya harus menerima kehancuran dan perubahan yang tidak bisa dihindari. Ada juga tema kebencian yang muncul, terutama dalam gambaran awan hitam yang menjadi simbol kesombongan dan kepedihan.

Kehidupan dan Kematian: Melalui gambaran langit yang menangis dan lautan yang terlahir kembali, puisi ini menggambarkan siklus kehidupan dan kematian. Ada suatu kontradiksi antara kehancuran dan kebangkitan, serta antara kesedihan dan harapan.

Pencarian Makna dan Penyesalan: Puisi ini juga mencerminkan pencarian makna dan penyesalan manusia dalam menghadapi kehidupan. Karang dan ombak menjadi simbol perjalanan jiwa manusia yang mencari kebenaran, merasakan kegagalan, dan akhirnya menghadapi penerimaan.

Puisi "Karang Pada Ombak" adalah sebuah puisi yang mendalam yang menggambarkan perubahan, kehancuran, dan perjuangan dalam kehidupan manusia. Dengan menggunakan bahasa yang puitis dan metaforis, Rinaldi berhasil menyampaikan pesan tentang dinamika alam semesta dan kompleksitas perasaan manusia. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang siklus kehidupan, kekuatan alam, dan perjalanan jiwa manusia dalam menghadapi tantangan dan kehidupan yang penuh dengan kejutan.

Muhammad Rois Rinaldi
Puisi: Karang Pada Ombak
Karya: Muhammad Rois Rinaldi

Biodata Muhammad Rois Rinaldi:
  • Muhammad Rois Rinaldi lahir pada tanggal 8 Mei 1988 di Banten, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.