Puisi: Pelajaran Kincir Angin (Karya Lasinta Ari Nendra Wibawa)

Puisi "Pelajaran Kincir Angin" karya Lasinta Ari Nendra Wibawa menggambarkan tentang kincir angin sebagai simbol kerja keras, keyakinan, dan ....
Pelajaran Kincir Angin


Mencintaimu dengan setulus-tulusnya, wahai angin
sama halnya mencintai kawan kaum papa lagi miskin 
sebab dinding-atap serupa mimpi yang paling ingin
saat takdir memaksanya jadi nakhoda tanpa kabin

tak pernah kukutuk bibir yang menyebut baling-baling
meski kelahiran bermula dari angin yang memusing
bukan mesin yang berulang-ulang mencumbui bearing
atau pembakaran fosil yang kini berwajah asing

kami menyandarkan hidup dari tiupan demi tiupan
lalu bekerja menghela dua roda yang bersinggungan
seperti ladang subur dengan bibit yang disebarkan
namun rutin kami sirami meski tiada hujan

kami percaya bahwa setiap pekerjaan
bermula dari perubahan yang pelan-pelan
maka belajarlah dari siput yang bertahan
dari invasi musuh dan ancaman kelaparan

kami percaya bahwasanya setiap upaya
berdetak dari kesahajaan yang tak percuma
maka renungilah pohon tumbang usai dibantai
membusuk lalu mewariskan jamur-jamur pengurai

karena begitulah lahirnya kesempatan
bukan buah dari penantian-keberuntungan
melainkan dari peristiwa demi peristiwa
yang semula adalah ihwal biasa

berjuang melepaskanmu dari pelukan gelap
tanpa pernah membangunkan sekelompok asap
adalah misi yang sungguh teramat-amat suci
tanpa memanggul pamrih di lain hari
tanpa mengotori hidung lembut para bayi
anak kecil, maupun ibu menyusui

Oh, betapapun cepat-gigihnya kami berlari
tetap hati kembali di tempat kami mengawali.


Surakarta, 25-28 November 2013

Analisis Puisi:
Puisi "Pelajaran Kincir Angin" karya Lasinta Ari Nendra Wibawa menggambarkan tentang kincir angin sebagai simbol kerja keras, keyakinan, dan nilai-nilai hidup yang diambil dari proses alam dan tindakan manusia. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna dan hikmah di balik upaya dan perjuangan yang dilakukan.

Kincir Angin sebagai Simbol: Kincir angin di dalam puisi ini menjadi simbol pekerjaan keras dan tekun. Penggunaan gambaran kincir angin sebagai objek sentral mencerminkan aktivitas yang terus berputar untuk menghasilkan energi dan manfaat. Hal ini melambangkan perjalanan hidup yang penuh dengan usaha dan perubahan.

Cinta dan Kepedulian: Puisi ini menghubungkan cinta dan kepedulian dengan kincir angin. Perbandingan mencintai angin dan mencintai kawan yang miskin menunjukkan rasa kasih sayang yang tulus tanpa mengharapkan balasan. Ini mengilustrasikan pentingnya memberi dan menghargai sesama tanpa memandang status sosial.

Penghormatan terhadap Alam: Penggunaan angin sebagai elemen alam menyoroti ketergantungan manusia terhadap lingkungan. Puisi ini menunjukkan penghormatan terhadap alam dan memperingatkan bahwa meski teknologi berkembang, koneksi dengan alam tetap penting dan harus dijaga.

Nilai-Nilai Hidup: Puisi ini merangkum berbagai nilai-nilai hidup seperti kesederhanaan, kerja keras, ketekunan, dan kepemimpinan. Pekerjaan rutin menghela kincir angin menggambarkan pentingnya menjaga kesinambungan dan konsistensi dalam tindakan.

Pembelajaran dari Alam: Puisi ini mengajak pembaca untuk belajar dari alam dan makhluk lainnya. Siput yang bertahan dan pohon yang tumbang memberikan pelajaran tentang perubahan, kesederhanaan, dan pentingnya terus berkembang walaupun dalam kondisi sulit.

Makna Hidup dan Perubahan: Puisi ini menggambarkan bahwa makna hidup dan peluang tidak hanya datang dari keberuntungan semata, tetapi dari perubahan-perubahan dan upaya yang dilakukan dengan tekun. Puisi ini mengajarkan untuk menghargai setiap langkah dan peristiwa dalam perjalanan hidup.

Puisi "Pelajaran Kincir Angin" karya Lasinta Ari Nendra Wibawa mengajak pembaca untuk merenungkan makna dan nilai-nilai dalam tindakan manusia, hubungan dengan alam, dan pentingnya kerja keras serta cinta tanpa pamrih. Puisi ini berhasil menghadirkan gambaran yang mendalam tentang nilai-nilai manusia yang tumbuh dari interaksi dengan alam dan lingkungan sekitar.

Puisi Lasinta Ari Nendra Wibawa
Puisi: Pelajaran Kincir Angin
Karya: Lasinta Ari Nendra Wibawa
© Sepenuhnya. All rights reserved.