Puisi: Sepucuk Angin Merah (Karya Kinanthi Anggraini)

Puisi: Sepucuk Angin Merah Karya: Kinanthi Anggraini
Sepucuk Angin Merah


Darah terserap sejarah
menatap ruh yang mengawang-awang berkeramas
di telapak senja. Langit mengeropos dalam batin
meneriakkan himne bagi rasa maaf yang gemetar

Menyambut kunjungan kasur hitam
yang lama memeram rintik-rintik hujan dengan
rumput yang semakin meninggi. Menggetarkan mata
air yang sudi memapah getir.

Sementara malam terus menerus dikuliti oleh
kembang mungil yang terbawa oleh badai
sementara bunga-bunga tidur mengkristalkan api
di dagu perawan yang menjahit benih di kebun hati.

Tatkala malam merendah, dan matahari memerah.


Magetan, 11 Mei 2014

Sumber: Bunga-Bunga Bunuh Diri di Babylonia (2018)


Kinanthi Anggraini
Puisi: Sepucuk Angin Merah
Karya: Kinanthi Anggraini

Biodata Kinanthi Anggraini:
    Kinanthi Anggraini lahir pada tanggal 17 Januari 1989 di Magetan, Jawa Timur.

    Karya-karya Kinanthi Anggraini pernah dimuat di berbagai media massa lokal dan nasional, antara lain Horison, Media Indonesia, Indopos, Pikiran Rakyat, Suara Merdeka, Basis, Sinar Harapan, Banjarmasin Post, Riau Pos, Lampung Post, Solopos, Bali Post, Suara Karya, Tanjungpinang Pos, Sumut Pos, Minggu Pagi, Bangka Pos, Majalah Sagang, Malang Post, Joglosemar, Potret, Kanal, Radar Banyuwangi, Radar Bojonegoro, Radar Bekasi, Radar Surabaya, Radar Banjarmasin, Rakyat Sumbar, Persada Sastra, Swara Nasional, Ogan Ilir Ekspres, Bangka Belitung Pos, Harian Haluan, Medan Bisnis, Koran Madura, Mata Banua, Metro Riau, Ekspresi, Pos Bali, Bong-Ang, Hayati, MPA, Puailiggoubat, Suara NTB, Cakrawala, Fajar Sumatera, Jurnal Masterpoem Indonesia, dan Duta Selaparang.

    Puisi-puisi Kinanthi Anggraini terhimpun di dalam buku Mata Elang Biru (2014) dan Bunga-Bunga Bunuh Diri di Babylonia (2018). Karya-karyanya juga diterbitkan dalam cukup banyak buku antologi bersama.

    Nama Kinanthi Anggraini tertulis dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia (2017).
    © Sepenuhnya. All rights reserved.