Puisi: Tak Ada yang Hilang (Karya Kurniawan Junaedhie)
Puisi: Tak Ada Yang Hilang
Karya: Kurniawan Junaedhie
Tak Ada yang Hilang
(mengenang 14 tahun ditinggal ibunda)
Tanpa sayap, ibu terbang ke angkasa. Hati, jantung, paru-paru dan ginjalnya pergi bersamanya. Kulihat ibu masuk ke dalam gugusan awan. Awan itu tampak seperti kapas. Ditembus ibu sesukanya. Ibu terus melayang menuju matahari yang perih itu. Ia melesat jauhnya sekitar 10.000.000 tahun cahaya. Menyusup ke dalam ruang-ruang gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Aku tercengang. Ibu yang dulu penakut, kini dengan gagah pergi sendiri ke tempat asing. Ibu tak menggubris tangisan kami. Jiwa, hati, tubuh dan semangatku pun luruh terhisap bersamanya. Tapi diam-diam jiwa ibu tak jadi menembus panas matahari yang perih itu. Setelah melejit, ia menikung, lalu melesat jauhnya sekitar 10.000.000 tahun cahaya masuk ke dalam jiwaku. Sesungguhnya ibu tak pernah pergi. Ia menjalar di bawah kulit dan aliran darahku. Sampai sekarang.
17 September 2009
Sumber: Perempuan dalam Secangkir Kopi (2010)
Puisi: Tak Ada yang Hilang
Karya: Kurniawan Junaedhie
Biodata Kurniawan Junaedhie:
- Kurniawan Junaedhie lahir pada tanggal 24 November 1956 di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.