Puisi: Tukang Kebun (Karya Nirwan Dewanto)

Puisi "Tukang Kebun" karya Nirwan Dewanto mengundang pembaca untuk merenung tentang kedalaman hubungan manusia dengan alam dan pentingnya harmoni ...
Tukang Kebun

Kau memohon ampun pada tetes hujan
setelah menarik akar ke wajah serambi
sedang aku bersekutu dengan biji-bijian
untuk berani membuka mata matahari.

2006

Sumber: Jantung Lebah Ratu (2008)

Analisis Puisi:

Puisi "Tukang Kebun" mencerminkan perenungan tentang hubungan manusia dengan alam serta upaya untuk berdamai dengan alam. Tema ini diperkuat dengan gambaran-gambaran alam seperti hujan, tanaman, dan matahari.

Keterlibatan Manusia dengan Alam: Penyair menggambarkan seorang tukang kebun yang memiliki hubungan yang intim dengan alam. Dia memohon ampun kepada tetes hujan, menunjukkan rasa keterhubungannya yang dalam dengan unsur alam. Sebaliknya, dia juga berinteraksi dengan biji-bijian untuk membuka matahari, menyoroti peran manusia dalam mengelola dan memanfaatkan alam.

Simbolisme Tetes Hujan dan Matahari: Tetes hujan dan matahari digunakan sebagai simbol dalam puisi ini. Tetes hujan mewakili kesadaran akan kelemahan manusia dan ketergantungan pada alam. Sementara itu, membuka matahari melambangkan upaya untuk menghadapi tantangan dan menemukan keberanian.

Pertentangan dan Harmoni: Ada kontras antara memohon ampun pada tetes hujan dan bersekutu dengan biji-bijian. Namun, dalam kontras tersebut, terdapat juga harmoni yang tercipta antara manusia dan alam. Penyair mengeksplorasi dinamika hubungan ini, menyoroti perjuangan dan kesatuan manusia dengan alam.

Gaya Bahasa: Gaya bahasa dalam puisi ini sederhana namun kuat. Penyair menggunakan kata-kata yang konkret dan gambaran alam yang kaya untuk mengekspresikan kompleksitas hubungan manusia dengan alam.

Pesan: Pesan yang tersirat dalam puisi ini mungkin tentang pentingnya menghargai alam dan menjaga keseimbangan dalam hubungan manusia dengan lingkungannya. Penyair menekankan bahwa meskipun manusia dapat memanfaatkan alam, kita juga harus menghormati dan berdamai dengan kekuatan alam.

Dengan demikian, puisi "Tukang Kebun" karya Nirwan Dewanto mengundang pembaca untuk merenung tentang kedalaman hubungan manusia dengan alam dan pentingnya harmoni dalam interaksi tersebut.

Nirwan Dewanto
Puisi: Tukang Kebun
Karya: Nirwan Dewanto

Biodata Nirwan Dewanto:
  • Nirwan Dewanto lahir pada tanggal 28 September 1961 di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.