Analisis Puisi:
Puisi "Exsultet" karya Remy Sylado menggambarkan perjalanan spiritual seseorang yang merindukan kedamaian dan hubungan yang mendalam.
Perjalanan Spiritual: Puisi ini menggambarkan perjalanan spiritual yang melampaui batas-batas fisik dan temporal. Sang pelaku merasa mampu tidur di mana pun, bahkan di lembah, batu karang, atau di dasar samudra. Ini menunjukkan perenungan yang mendalam tentang eksistensi dan hubungan dengan alam semesta.
Kerinduan akan Kedamaian: Meskipun sang pelaku mampu merasakan keindahan alam dan melihat keindahan horizon, ada rasa kerinduan yang mendalam akan kedamaian yang hanya dapat ditemukan di dalam hati orang yang dicintainya. Ia merindukan istirahat dalam jantung orang yang dicintainya, tempat di mana ia merasa aman dan tenteram.
Nostalgia dan Harapan: Dalam puisi ini, terdapat sentuhan nostalgia terhadap masa kanak-kanak, yang dianggap sebagai masa penuh harapan dan kepolosan. Sang pelaku merindukan sisa-sisa harapan dan kepolosan tersebut yang masih tersisa dalam ingatannya.
Upaya untuk Mendapatkan Ketenangan: Dalam tak ingin tidurnya, sang pelaku memasang lilin di segala celah hatinya. Ini merupakan metafora yang kuat tentang usaha sang pelaku untuk menemukan kedamaian dan ketenangan dalam kegelapan batinnya. Permintaan kepada malaikat bala untuk bersorak juga menunjukkan dorongan spiritual yang mendalam.
Eksultasi Spiritual: Judul puisi, "Exsultet", berasal dari kata Latin yang berarti "bersorak" atau "bersukacita". Ini mencerminkan momen kesukacitaan spiritual yang ingin dicapai sang pelaku melalui perenungan dan perjalanan batinnya.
Puisi "Exsultet" adalah perenungan tentang perjalanan spiritual seseorang yang merindukan kedamaian, kepolosan, dan hubungan yang mendalam. Melalui bahasa yang indah dan gambaran yang mendalam, puisi ini menggambarkan kerinduan akan hubungan yang menyelamatkan dan kebahagiaan spiritual yang dicari sang pelaku.
Karya: Remy Sylado