Puisi: Lebaran di Gaza (Karya Raedu Basha)

Puisi "Lebaran di Gaza" menggambarkan semangat dan keberanian umat Muslim di Gaza dalam merayakan Idul Fitri meskipun dihadapkan pada ancaman dan ...
Lebaran di Gaza

Ayo takbir
kita ke awan
ini hari raya kita, Kawan
kita lebaran sambil mengintai lawan
lontaran biji-biji senapan 
anggap saja kembang api lebaran.

Tepi Gaza
genting kota kita sekarang
teriaklah Allahuakbar di kalbu
tapi di mulut tahan dulu
sebab kita masih ingin nikmati Idul Fitri
menyantap roti dan daging sapi
karena jikalau kau teriak
meja makan kita bakalan rusak
dipecah granat pesawat Zion
dan mereka tertawa-tawa
jika melihat kita
tewas saat berhari raya.

Ayo takbirkan hatimu
ke langit jauh
meruntuhkan pesawat-pesawat musuh
tembaklah angkasa
seolah nelayan melempar sauh
hari ini kita harus banyak tangkapan
karena ini hari lebaran
bagi Israel tak ada ampunan...


Analisis Puisi:
Puisi "Lebaran di Gaza" karya Raedu Basha adalah sebuah karya yang memadukan suasana kegembiraan Idul Fitri dengan realitas kehidupan yang keras di Gaza, Palestina.

Keselarasan Kontras: Puisi ini menggambarkan kontras antara suasana kegembiraan Idul Fitri dengan keadaan konflik yang terjadi di Gaza. Meskipun umat Muslim di Gaza merayakan lebaran dengan sukacita, kegembiraan mereka selalu terancam oleh ancaman dan konflik yang melingkupi mereka.

Simbolisme Takbir dan Kembang Api: Takbir dalam puisi ini memiliki makna ganda. Selain menjadi seruan untuk merayakan lebaran, takbir juga menjadi simbol perlawanan dan keberanian umat Muslim di Gaza dalam menghadapi penindasan. Kembang api yang disamakan dengan lontaran senapan menunjukkan bahwa mereka harus merayakan lebaran sambil menghadapi ancaman yang nyata.

Gaza sebagai Latar: Gaza digambarkan sebagai kota yang genting, tempat di mana kehidupan selalu dalam ketegangan dan konflik. Meskipun demikian, umat Muslim di Gaza tetap merayakan Idul Fitri dengan penuh semangat dan keberanian meskipun dihadapkan pada bahaya dan ketakutan.

Pesawat Zion sebagai Ancaman: Pesawat Zion yang disebut dalam puisi menjadi simbol dari kekuatan dan penindasan yang dihadapi umat Muslim di Gaza. Ancaman tersebut tidak menghentikan semangat perlawanan dan kegembiraan mereka dalam merayakan lebaran, namun juga menunjukkan betapa sulitnya kehidupan di bawah penjajahan dan blokade.

Tangkapan sebagai Simbol Kemenangan: Puisi ini mengajak umat Muslim di Gaza untuk tetap kuat dan berani melawan penindasan. Tangkapan nelayan yang disebutkan dalam puisi menjadi simbol kemenangan dan keberanian dalam menghadapi musuh, meskipun dalam situasi yang penuh dengan risiko dan ketidakpastian.

Dengan demikian, puisi "Lebaran di Gaza" adalah sebuah puisi yang menggambarkan semangat dan keberanian umat Muslim di Gaza dalam merayakan Idul Fitri meskipun dihadapkan pada ancaman dan penindasan yang nyata. Puisi ini mengajak pembaca untuk memahami kompleksitas kehidupan di Gaza dan menghargai keteguhan hati umat Muslim dalam menjalani kehidupan di tengah konflik yang berkepanjangan.

"Puisi Raedu Basha"
Puisi: Lebaran di Gaza
Karya: Raedu Basha
© Sepenuhnya. All rights reserved.