Analisis Puisi:
Puisi "Matamu Bicara" karya Raedu Basha merupakan sebuah ekspresi yang menggambarkan kekuatan dan kedalaman komunikasi melalui tatapan mata. Dalam puisi ini, mata menjadi sebuah simbol yang kuat dalam menyampaikan pesan-pesan emosional dan spiritual.
Komunikasi Non-verbal: Puisi ini menyoroti komunikasi non-verbal, khususnya melalui tatapan mata. Matamu dianggap sebagai jendela jiwa yang mampu berbicara tanpa kata-kata. Tatapan yang berbicara mengandung pesan-pesan yang mendalam, yang bisa saja lebih kuat daripada kata-kata yang terucap.
Kedalaman Emosi: Penyair menggambarkan kedalaman emosi yang tersirat dalam tatapan mata. Tatapan yang pelan, lototan, dan kedipan yang menggila, semuanya menunjukkan intensitas perasaan yang tersembunyi di balik kedua mata tersebut. Emosi seperti rindu dan kehangatan diungkapkan dengan indah melalui bahasa visual ini.
Keindahan Alam: Puisi ini juga memanfaatkan gambaran alam untuk memperkuat pesannya. Matamu disamakan dengan seringai bunga merah di musim semi, menciptakan gambaran keindahan dan kehangatan yang mengalir dalam hubungan atau pengalaman yang digambarkan dalam puisi.
Kekuatan Simbolis: Mata, dalam puisi ini, tidak hanya dilihat sebagai organ fisik, tetapi juga sebagai simbol kehadiran, keintiman, dan komunikasi yang mendalam antara individu. Simbolisme mata memberikan kedalaman yang lebih dalam pada pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh penyair.
Kesimpulan yang Terbuka: Puisi ini berakhir dengan kata "Matamu...", memberikan kesan bahwa pesan yang ingin disampaikan belum sepenuhnya terungkap. Kesimpulan yang terbuka ini meninggalkan ruang bagi pembaca untuk merenungkan arti dan makna dari tatapan mata yang terus berbicara.
Secara keseluruhan, puisi "Matamu Bicara" merupakan puisi yang memukau dengan penggambaran kekuatan komunikasi non-verbal melalui tatapan mata. Dengan menggunakan simbolisme yang kuat dan bahasa yang indah, penyair berhasil menyampaikan kedalaman emosi dan keintiman dalam hubungan manusia dengan alam dan dengan sesama.
Karya: Raedu Basha