Analisis Puisi:
Puisi "Selamatkan Slamet" karya Dimas Indiana Senja adalah sebuah karya yang menggambarkan kekhawatiran akan perubahan lingkungan dan nilai-nilai tradisional yang terancam oleh modernisasi dan pembangunan.
Simbolisme Alam: Penyair menggunakan simbolisme alam seperti hutan, gunung, dan Slamet untuk merepresentasikan keberadaan dan kekayaan alam yang menjadi anugerah Tuhan. Hutan dan gunung dianggap sebagai titipan Tuhan yang harus dijaga dan dilestarikan.
Konflik Antara Tradisi dan Modernitas: Puisi ini menggambarkan konflik antara tradisi dan modernitas yang seringkali merusak lingkungan dan nilai-nilai budaya. Di tengah kehadiran proyek-proyek pembangunan modern, nilai-nilai kearifan lokal seperti kehidupan sederhana, pertanian, dan spiritualitas terabaikan.
Kritik terhadap Pembangunan Tanpa Pertimbangan Lingkungan: Dimas Indiana Senja menyoroti dampak negatif pembangunan yang tidak memperhatikan keberlangsungan lingkungan dan kehidupan tradisional masyarakat. Dia menunjukkan kekecewaan terhadap para politisi dan aktivis yang terjebak dalam kepentingan sesaat tanpa memperhatikan keberlangsungan alam dan kehidupan masyarakat pedesaan.
Panggilan untuk Aksi dan Pertimbangan: Puisi ini juga merupakan sebuah panggilan untuk bertindak dan melindungi lingkungan serta warisan budaya yang telah diberikan Tuhan. Penyair mengajak untuk menghargai dan melestarikan alam serta nilai-nilai tradisional agar tidak terlupakan di tengah arus modernisasi.
Gaya Bahasa yang Kuat: Dimas Indiana Senja menggunakan bahasa yang kaya dan metafora yang kuat untuk menyampaikan pesan kritiknya. Metafora tentang Slamet sebagai "pertapaan paling wingit" dan "tempat kepulangan paling teduh" menggambarkan nilai spiritual dan kedamaian yang terancam oleh pembangunan yang tidak terkendali.
Secara keseluruhan, puisi "Selamatkan Slamet" adalah sebuah puisi yang menggugah kesadaran akan pentingnya pelestarian alam dan nilai-nilai budaya dalam menghadapi arus modernisasi yang terus berkembang. Penyair dengan tegas menyuarakan keprihatinan terhadap hilangnya harmoni antara manusia, alam, dan tradisi.