Puisi: Peta Perjalanan (Karya Sitor Situmorang)

Puisi "Peta Perjalanan" karya Sitor Situmorang menggambarkan sebuah perjalanan fisik dan juga spiritual melintasi benua Eropa. Melalui penggambaran ..
Peta Perjalanan

Di hadapanku pantai Adriatik
pelabuhan Dubrovnik
Di seberang sana jazirah
Italia tujuanku besok

Ingin nyeberang seketika
tapi lebih tak tertembus
daripada hadangan laut di hadapan
menghadang tembok kubu
sistem bermusuhan
hasil sejarah pikiran
benua Eropa yang satu

Di hadapanku peninggalan tua
dan kenyataan hari ini.
bertemu di seberang negeri
aku melintasi batas-batas ragam ideologi
melampiaskan petualangan mimpi
dengan paspor republikku
terpukau keragaman bahasa
dalam kesatuan ruang dan waktu
yang meliputi benua
sampai ke perbatasan Asia.

Dari Moskwa aku terbang ke Yugoslavia
besok akan ke Italia dengan kereta
ambil jalan melingkar melalui Slovenia.

Hormat kepada peradaban
yang menata jaringan angkasa
melilit bola bumi
dengan jadwal pasti!
salam kepada penjelajah
yang jejaknya kutelusur
di gaung perunggu langkahku
hari ini,
di atas tembok kuno
menghirup udara pagi
menatap legiun Romawi
di atas armada mendekati pantai,

sedang di bawah langit sebelah kiriku
kutahu Laut Aegea,
Yunani yang masih terencana
ya, Athena abad mendatang
di gugusan pulau dongeng purba.

Di kaki langit sebelah kananku
Venezia -
walau ingin ke sana tak sampai
kali ini
karena aku masih harus singgah
di daratan berbukit Perancis
di alur lembah sungai-sungai Jerman
melalui puncak salju Swiss
turut garis petualangan Hannibal
mencari tahu
asal-usul keresahanku
di jantung sejarah Eropa
yang bahasa dan budinya
berdegup dalam nadiku
dan kebebasan cintanya
mengendap dalam diriku.

Di hadapan laut Adriatik
pelabuhan Dubrovnik.
Di seberang sananya - di hatiku
terhampar peta Eropa
zaman klasik
hingga duniaku hari ini

saat aku datang dan segera pula pergi
datang lalu pergi
seperti legiun Romawi dulu
seperti saksi semua imperium
silih berganti
di layar khayal pencarian kekal
di akrab batu-batu alam

Eropa yang kudatangi lalu kutinggalkan
di pinggang landai perempuan-perempuan
berjemur telanjang
seeprti Yunani
berserakan di pantai matahari

musim petualangan baru,
manusia pendatang di pantai Eropa
bangkit dari masa lalu Asia
serta hutan Afrika
dan gurun pasir Arabia

menggauli perbauran warna
serta impian
dalam adonan
pelukan mesra
masa lalu dan masa datang

di wajah remaja Eropa
yang merindukan negeri jauh
sepeninggalku.

1977

Sumber: Sitor Situmorang, kumpulan Sajak 1980-2005 (2006)

Analisis Puisi:

Puisi "Peta Perjalanan" karya Sitor Situmorang menggambarkan sebuah perjalanan fisik dan juga spiritual melintasi benua Eropa. Melalui penggambaran yang kaya akan detail geografis dan sejarah, penyair membawa pembaca ke dalam pengalaman perjalanan yang melampaui sekadar perpindahan fisik, menuju pemahaman yang lebih dalam tentang identitas diri dan hubungan dengan dunia.
  • Eksplorasi Geografis dan Sejarah: Penyair memulai perjalanannya di pantai Adriatik, dekat pelabuhan Dubrovnik, yang menjadi titik awal untuk menjelajahi benua Eropa. Dari sini, ia merenungkan keberagaman budaya, bahasa, dan sejarah yang melingkupi benua tersebut. Perjalanan melintasi berbagai negara seperti Italia, Yugoslavia, Slovenia, Perancis, Jerman, dan Swiss mencerminkan kompleksitas dan kekayaan budaya Eropa.
  • Perjalanan Fisik dan Spiritual: Perjalanan fisik menjadi metafora untuk perjalanan spiritual dan intelektual yang lebih dalam. Penyair mengalami pengalaman yang melampaui sekadar menempuh jarak antar kota dan negara. Ia merenungkan sejarah dan budaya setiap tempat yang ia singgahi, serta menggali identitasnya sendiri sebagai manusia yang mengakar pada berbagai warisan budaya dan sejarah.
  • Hubungan dengan Sejarah dan Budaya: Penyair menelusuri jejak sejarah Eropa, dari legiun Romawi hingga legenda Hannibal, mencari pemahaman tentang asal-usul kegelisahannya. Ia merenungkan peradaban klasik Yunani, kejayaan Romawi, serta perubahan zaman yang membentuk wajah Eropa saat ini. Melalui perjalanan ini, ia memahami bahwa kebebasan dan kekayaan Eropa tidak terlepas dari campur aduk budaya yang telah terjadi selama berabad-abad.
  • Pesan Kesatuan dan Keanekaragaman: Meskipun Eropa dipenuhi dengan keragaman budaya dan sejarah, penyair menyoroti pesan kesatuan di antara perbedaan-perbedaan tersebut. Ia merenungkan tentang bagaimana manusia dari berbagai belahan dunia datang dan pergi, membawa serta impian, cerita, dan warna-warni budaya mereka. Di balik perbedaan-perbedaan itu, terdapat kesatuan dalam impian dan pengalaman manusia sebagai makhluk yang selalu bergerak dan berubah.
Puisi "Peta Perjalanan" karya Sitor Situmorang bukan sekadar catatan perjalanan fisik, melainkan juga refleksi mendalam tentang hubungan manusia dengan sejarah, budaya, dan identitas. Melalui penggunaan gambaran yang kaya akan detail dan bahasa yang indah, penyair berhasil menghadirkan sebuah perjalanan yang menginspirasi pembaca untuk merenungkan arti sebenarnya dari pengalaman perjalanan, baik secara fisik maupun spiritual.

Puisi: Peta Perjalanan
Puisi: Peta Perjalanan
Karya: Sitor Situmorang

Biodata Sitor Situmorang:
  • Sitor Situmorang lahir pada tanggal 2 Oktober 1923 di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
  • Sitor Situmorang meninggal dunia pada tanggal 21 Desember 2014 di Apeldoorn, Belanda.
  • Sitor Situmorang adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45; yang juga menggeluti profesi sebagai wartawan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.