Baluran
Kami mendengar kukuk ayam hutan
dengus kerbau liar
dan menjumpai kotoran banteng
mengeras di tanah keras
Di langit elang memusar
mencipta bayang-bayang layah
ke retak savana
Puncak gunung Baluran
tenang dalam kepak upacara kemarau
Dari Batangan ke Savana Bekol
hingga Bama dan Curah Tangis
Kami saksikan pohon-pohon ranggas
menggaris tanah dengan bayangan
Akar-akaran mati dan tanaman rambat
bagai sulaman tangan alam
membuat selimut
dinginnya malam
Seekor kera berdiam di ubun-ubun
Sebatang pohon paling rimbun
adalah ruh pertapa
duduk bersila
Di bawahnya kami berteduh
Berbagi bayang-bayang
Panas bumi percintaan.
Situbondo, 2015
Karya: Raudal Tanjung Banua