Ketika Buku Terbuka
Ketika buku terbuka, aku membaca wajah ibu
bersandar pada pendar pelangi di matamu
melesatkan sayap-sayap doa ke angkasa
Ketika buku terbuka, aku membaca cuaca
di raut wajahmu. tersenyumlah pada tanda-tanda
hujan. petir akan mengantar banjir di pipi kalian
dan di urat nadi ngalir dzikir yang menggerimiskan
perjalanan kembali
Ketika buku terbuka, aku membaca
kelebat bayangmu menuju bukit-bukit berkabut
seperti tangan maut yang merajut kalender
bertanggalan sesuai jadwal keberangkatan
demi kepulangan
Ketika buku terbuka, kubaca arah
kompas penunjuk jalan
dan kerinduan yang rindang.
Kampus Oranye, Jambi, 2010
Puisi: Ketika Buku Terbuka
Karya: Dimas Arika Mihardja