Puisi: Motif (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Puisi "Motif" karya Subagio Sastrowardoyo adalah serangkaian sajak yang memperlihatkan lapisan-lapisan kompleks tentang kehidupan, kesendirian, ....
Motif (1)

Angan dengan sayapmu gemetar
Kau tak lagi bebas terbang di alam fantasi.
Tinggallah di lembah di mana sakit
dan lapar merajalela, di mana
lelaki pergi ke hutan dipanggil
tak kembali, di mana
kakek-tua berdoa putus-asa
karena tak ada sorga menanti,
di mana anak pada diam karena
pikiran harus berhenti.
Mata kosong tanpa tanya, bukankah
ilham indah untuk puisi?
Angan, potonglah kedua sayapmu
Rakyat di lembah hiburlah dengan mimpi.

Motif (2)

Siapa yang mencipta lagu ini
yang mengisi ruang-ruang tak
berhuni?
Aku tak terlambat hadir dan
masih sempat mendengarnya
di waktu senja sebelum gelap tiba.
Nada-nada lembut mendambakan hidup
murni, tulus, dan kalis dari dosa.
Seperti bunyi suling, gender dan
rebab yang menyentuh sanubari.
Kesepian harus diterima sebagai
nasib yang tersurat. Biduan menghimbau
aku: Ya mas, ya mas, ingat, ya mas.
Aku yang gelisah terguncang dari
kenanaran. Bukankah hanya manusia
susila yang selamat sampai ke sorga?
Condrolukito! Jangan terus dendangkan
gending "megatruh".
Karena tak tahan malu aku tutup telingaku.

Motif (3)

Setiap aku mendengar gending itu di
dusun terus hilang tubuhku
dan nyawaku hanyut dalam alam
nada.
Lelaki lebih akrab dengan cakrawala
di mana angan bebas mengembara.
Aku lantas lupa diriku masih terbaring di kamar.
Bibirnya mengulum puting dadaku.
"Sayang, mari bercumbu sekali lagi!"
Tiba aku terjerembab ke bumi
dan memeluk lebih erat
pacar di sampingku.

Motif (4)

Aku ingin beli walkman
atau radio kecil yang cukup
keras bunyinya. Asal bisa
kutentang kemana aku pergi.
Aku butuh bunyi selalu
enatah gedebung musik atau
omongan orang. Sebaiknya
pidato yang hingar bingar
atau rock yang memekakkan
telinga. Aku mabuk dalam bising.
Biar terus gaduh, sebab
aku takut kepada sunyi.
Aku takut kepada suara hati.
Tuhan, kapan engkau bakal mati?

Motif (5)

...

Sumber: Simfoni Dua (1990)

Analisis Puisi:
Puisi "Motif" karya Subagio Sastrowardoyo adalah serangkaian sajak yang memperlihatkan lapisan-lapisan kompleks tentang kehidupan, kesendirian, keinginan, dan perenungan.

Motif (1): Ketidakbebasan Angan

Puisi ini membuka dengan gambaran angan-angan yang gemetar, mengisyaratkan kehilangan kebebasan dan terperangkap dalam realitas yang keras. Tokoh dalam puisi merindukan alam fantasi yang seolah-olah tidak bisa dijangkau lagi. Lebih jauh, puisi menyoroti penderitaan, keputus-asaan, dan kekosongan yang menguasai kehidupan di lembah.

Motif (2): Musik dan Kesepian

Puisi menggambarkan perjumpaan dengan sebuah lagu yang mengisi kesunyian, membawa keinginan akan kehidupan yang murni dan tulus. Namun, dalam kesendirian, tokoh puisi merasa terguncang oleh pertanyaan tentang nasib manusia dan kehidupan yang penuh dosa.

Motif (3): Penyatuan dengan Alam Nada

Dalam bagian ini, tokoh puisi terhanyut dalam musik dan melupakan dirinya sendiri. Musik menjadi alat untuk melarikan diri dari realitas yang keras dan membawa keadaan di mana imajinasi bebas berkeliaran.

Motif (4): Ketakutan akan Sunyi

Puisi mengeksplorasi kebutuhan akan kebisingan dan aktivitas konstan sebagai jalan untuk menghindari sunyi dan refleksi diri. Tokoh puisi takut pada keheningan dan suara hatinya sendiri, sehingga mencari kesibukan yang terus-menerus.

Kesimpulan: Pencarian dan Penderitaan

Puisi "Motif" merangkum perjalanan pencarian akan kebebasan, keheningan, dan makna. Tokoh puisi terus mencari motif di dalam hidupnya, mencoba untuk memahami dan menemukan dirinya sendiri di tengah gejolak kehidupan yang rumit dan serba tidak pasti.

Dengan cara yang mendalam dan indah, puisi ini mengeksplorasi tema-tema yang mendalam tentang eksistensi manusia, kesendirian, keinginan, dan ketakutan akan sunyi. Subagio Sastrowardoyo berhasil mengekspresikan kerumitan psikologis manusia melalui kata-kata yang sederhana namun sarat makna dalam "Motif".

Puisi Subagio Sastrowardoyo
Puisi: Motif
Karya: Subagio Sastrowardoyo

Biodata Subagio Sastrowardoyo:
  • Subagio Sastrowardoyo lahir pada tanggal 1 Februari 1924 di Madiun, Jawa Timur.
  • Subagio Sastrowardoyo meninggal dunia pada tanggal 18 Juli 1996 (pada umur 72 tahun) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.