Analisis Puisi:
Puisi "Busur Cinta Yessika" karya Dimas Arika Mihardja adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan dan kepercayaan seseorang yang sedang menunggu cinta sejatinya. Puisi ini menciptakan gambaran tentang pengharapan, penantian, dan ritual penyambutan yang dilakukan oleh tokoh dalam cerita.
Penggambaran "Kekasih Senja": Dalam puisi ini, tokoh utama disebut sebagai "Kekasih Senja," yang mungkin merupakan simbol dari seseorang yang memiliki koneksi khusus dengan senja. Senja sering kali dianggap sebagai waktu yang penuh makna dan romantis, di mana keindahan alam menciptakan suasana yang khusyuk. Kekasih Senja dapat dianggap sebagai orang yang memiliki rasa cinta dan penghargaan yang mendalam terhadap keindahan alam dan cinta.
Simbolisme Matahari: Matahari yang berkilau dengan emasnya di barat adalah gambaran tentang cahaya, kehangatan, dan harapan yang muncul di akhir hari atau akhir penantian. Matahari juga dapat dianggap sebagai simbol kebahagiaan yang akan datang dan membawa perubahan dalam hidup Kekasih Senja.
Simbolisme Kuda Putih dan Gendewa Berbusur Cinta: Kuda putih yang menggendong gendewa berbusur cinta dapat diartikan sebagai perwujudan cinta sejati yang akan datang. Gendewa berbusur cinta adalah simbol cinta yang murni dan kuat. Kuda putih, dalam banyak budaya, sering dianggap sebagai simbol keberanian, kemurnian, dan kebahagiaan. Kombinasi kuda putih dan gendewa berbusur cinta menciptakan gambaran tentang perasaan yang mendalam dan positif yang akan datang dalam hidup Kekasih Senja.
Ritual Penyambutan: Puisi ini menggambarkan ritual penyambutan yang dilakukan oleh Kekasih Senja. Ritual ini mencakup mandi, beribadah, dan persiapan diri untuk menyambut kehadiran cinta sejati. Ini menciptakan gambaran tentang kerendahan hati dan pengharapan yang mendalam dalam menantikan cinta.
Bahasa dan Suasana yang Romantis: Puisi ini menggunakan bahasa yang indah dan romantis untuk menciptakan suasana yang penuh harapan dan kebahagiaan. Kata-kata seperti "kerisik angin yang menggesek daun-daun waru," "suara air menyiram tubuhnya yang jelita," dan "kidung dan senandung puja-puji" menciptakan gambaran yang penuh dengan rasa dan keindahan.
Pesan tentang Pengharapan dan Kepercayaan dalam Cinta: Puisi ini menyampaikan pesan tentang pentingnya pengharapan, penantian, dan kepercayaan dalam cinta. Kekasih Senja menunjukkan kesetiaan dalam menunggu cinta sejatinya dan bersiap dengan harapan yang tinggi untuk menyambut kehadiran cinta tersebut.
Puisi "Busur Cinta Yessika" menciptakan gambaran yang indah tentang pengharapan, penantian, dan persiapan diri untuk menyambut cinta sejati. Ini adalah puisi yang memancarkan perasaan romantis dan kebahagiaan dalam menantikan kehadiran cinta yang diharapkan.
Karya: Dimas Arika Mihardja