Puisi: Danau (Karya Linus Suryadi AG)

Puisi "Danau" karya Linus Suryadi AG mengajak pembaca untuk merenungkan kebijaksanaan dan ketenangan yang dapat ditemukan di dalam keheningan dan ....
Danau

Siapakah berkaca di Danau Kehidupan
romanmu anggun dan teduh berkilauan
sepi dari bujuk, pamrih atas dendam
terlihat bening dan hening permukaan

Bolehkah aku bertamu, datang diam-diam
mencuci luka raga-jiwa kotor kusandang
sebab batinmu netral diajak bertandang
: Purnama merangkul segenap gelombang!

1974

Sumber: Langit Kelabu (1980)

Analisis Puisi:

Puisi "Danau" karya Linus Suryadi AG adalah perenungan yang dalam tentang kehidupan, pemulihan, dan kebijaksanaan yang tersirat di dalam keheningan dan keindahan alam. Dengan penggunaan gambaran alam dan metafora yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna yang tersembunyi di balik keheningan dan ketenangan.

Kehadiran Danau sebagai Metafora Kehidupan: Danau dalam puisi ini mewakili kehidupan manusia, dengan semua kerumitan, keindahan, dan kedalaman yang melekat padanya. Sebagai cermin kehidupan, danau mencerminkan perjalanan spiritual dan emosional setiap individu.

Kecantikan yang Teduh dan Anggun: Gambaran anggun dan teduh dari danau menciptakan citra ketenangan dan keindahan yang mempesona. Ini menggambarkan keberadaan yang damai dan harmonis di tengah-tengah keramaian dan kegaduhan kehidupan.

Permukaan yang Bening dan Hening: Permukaan yang bening dan hening dari danau melambangkan kedamaian batin yang ada di dalam diri seseorang. Ini menunjukkan pentingnya merenungkan diri dan menemukan ketenangan dalam keheningan.

Permohonan untuk Bertamu: Penyair menggambarkan keinginannya untuk 'bertamu' ke dalam keheningan dan kebijaksanaan yang tersembunyi di dalam danau kehidupan. Ini mencerminkan dorongan untuk mencari kedamaian dan pemulihan di tengah-tengah kekacauan dan kegelisahan.

Simbolisme Purnama: Purnama yang merangkul segenap gelombang menunjukkan simbolisme keselarasan dan ketenangan. Ini menggambarkan kehadiran penuh cinta dan pengertian yang dapat memberikan kedamaian kepada jiwa yang gelisah.

Dengan penggunaan bahasa yang indah dan gambaran yang kuat, puisi "Danau" menghadirkan refleksi mendalam tentang kehidupan dan pencarian makna di dalamnya. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan kebijaksanaan dan ketenangan yang dapat ditemukan di dalam keheningan dan keindahan alam semesta.


Linus Suryadi AG
Puisi: Danau
Karya: Linus Suryadi AG

Biodata Linus Suryadi AG:
  • Linus Suryadi AG lahir pada tanggal 3 Maret 1951 di dusun Kadisobo, Sleman, Yogyakarta.
  • Linus Suryadi AG meninggal dunia pada tanggal 30 Juli 1999 (pada usia 48 tahun) di Yogyakarta.
  • AG (Agustinus) adalah nama baptis Linus Suryadi sebagai pemeluk agama Katolik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.