Puisi: Gajah dan Semut (Karya Sutardji Calzoum Bachri)

Puisi "Gajah dan Semut" karya Sutardji Calzoum Bachri menggambarkan kontras antara gajah dan semut, menciptakan gambaran perjalanan hidup yang ....
Gajah dan Semut

tujuh gajah
cemas
meniti jembut
serambut

tujuh semut
turun gunung
terkekeh
kekeh

perjalanan
kalbu
1976-1977

Sumber: Horison (Januari, 1978)

Analisis Puisi:
Puisi "Gajah dan Semut" karya Sutardji Calzoum Bachri adalah sebuah karya sastra pendek yang menyajikan gambaran perbandingan antara gajah dan semut dalam konteks perjalanan. Meskipun puisi ini singkat, ia membawa makna yang mendalam.

Perbandingan Gajah dan Semut: Puisi ini menghadirkan perbandingan antara gajah dan semut, dua makhluk yang sangat berbeda. Gajah, dengan berat dan ukuran besar, adalah lambang kekuatan dan kebesaran, sementara semut, yang kecil dan ringan, adalah lambang kecilnya dan kerja kerasnya.

Gambaran Ketidakpastian: Meskipun puisi ini singkat, ia menggambarkan perasaan ketidakpastian dalam perjalanan. Ketujuh gajah yang "cemas" mencerminkan perasaan tidak pasti di tengah perjalanan yang mungkin penuh risiko dan tantangan.

Kontras Antara Gajah dan Semut: Puisi ini menyoroti kontras antara gajah dan semut. Tujuh gajah yang besar dan cemas berdiri sebagai kontras dari tujuh semut yang kecil, ringan, dan merasa berkecukupan dengan tertawa ("terkekeh"). Ini menciptakan gambaran yang kuat tentang perbedaan dalam ukuran, kekuatan, dan sikap.

Metafora Perjalanan Hidup: Puisi ini bisa diartikan sebagai metafora perjalanan hidup manusia. Tujuh gajah yang cemas mungkin mewakili manusia yang merasa cemas di tengah perjalanan hidup, mungkin dihadapkan pada masalah dan tantangan yang besar. Di sisi lain, tujuh semut yang "turun gunung" mungkin mewakili manusia yang merasa berkecukupan dan bersukacita dalam menghadapi kehidupan mereka.

Bahasa Sederhana yang Kuat: Puisi ini menggunakan bahasa yang sederhana, tetapi tetap memiliki dampak yang kuat. Kata-kata yang singkat dan gambaran yang sederhana memberikan ruang bagi pembaca untuk menginterpretasikan maknanya sendiri.

Pemadaman Emosi: Meskipun puisi ini singkat, ia menciptakan nuansa emosi yang kuat. Perasaan cemas dan kebahagiaan kontras dalam puisi ini mencerminkan perasaan manusia dalam menghadapi perubahan dan tantangan.

Penggalan Puisi: Penggalan terakhir, "perjalanan kalbu," mengisyaratkan bahwa perjalanan ini lebih dari sekadar fisik. Ini adalah perjalanan emosional atau rohani yang melibatkan gajah dan semut.

Puisi "Gajah dan Semut" adalah karya yang singkat tetapi penuh dengan makna. Ia menggambarkan kontras antara gajah dan semut, menciptakan gambaran perjalanan hidup yang bisa diidentifikasi oleh banyak pembaca. Meskipun sederhana dalam kata-katanya, puisi ini memberikan ruang untuk refleksi dan interpretasi.

Sutardji Calzoum Bachri
Puisi: Gajah dan Semut
Karya: Sutardji Calzoum Bachri

Biodata Sutardji Calzoum Bachri:
  • Sutardji Calzoum Bachri lahir di Rengat, Indragiri Hulu, Riau, pada tanggal 24 Juni 1941.
  • Sutardji Calzoum Bachri merupakan salah satu pelopor penyair angkatan 1970-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.