Puisi: Gloria (Karya Linus Suryadi AG)

Puisi "Gloria" karya Linus Suryadi AG memancarkan keindahan dan keabadian cinta melalui gambaran tentang bintang yang berpijar di langit malam.
Gloria

Cintamu ibarat bintang berpijar
Yang jauh, ia menerangi jagad raya
Yang mengusap roman indah gemetar
Di antara kelam dan remang cuaca.

Cintaku ibarat bintang berpijar
Yang jauh, ia menerangi jagad raya
Yang mengusap roman indah gemetar
Di antara kelam dan remang cuaca.

Cintamu dan cintaku saling berpadu
Dan tergetarlah langit dan samodra
Ah, jika jauh kelak kita ingin bertemu
Bayangkan, bintang-bintang bercahaya!

1976

Sumber: Rumah Panggung (1988)

Analisis Puisi:

Puisi "Gloria" karya Linus Suryadi AG adalah sebuah karya yang menggambarkan keindahan cinta melalui perumpamaan dengan bintang. Dalam puisi ini, penyair menggunakan gambaran bintang yang berpijar sebagai simbol cinta yang jauh namun tetap menerangi kegelapan.

Keindahan dan Keabadian Cinta: Penyair menggambarkan cinta sebagai bintang yang berpijar, menciptakan gambaran tentang keindahan dan keabadian cinta. Bintang yang bercahaya di langit malam melambangkan kekuatan cinta yang menerangi kegelapan dan mengusir ketakutan.

Jarak dan Kedekatan: Meskipun bintang-bintang tersebut terletak jauh di langit, mereka tetap memiliki pengaruh yang besar dan mampu mengusap roman indah yang gemetar di antara kelam dan remang cuaca. Hal ini mencerminkan dinamika hubungan antara jarak fisik dan kedekatan emosional dalam cinta.

Kesatuan dalam Cinta: Penyair menekankan kesatuan dalam cinta dengan mengatakan bahwa "cintamu dan cintaku saling berpadu." Hal ini menunjukkan bahwa meskipun cinta terasa jauh dan terpisah oleh jarak, namun pada hakikatnya, cinta tersebut saling terkait dan membentuk sebuah kesatuan yang harmonis.

Harapan akan Pertemuan: Penyair mengekspresikan harapan akan pertemuan di masa depan dengan mengajak pembaca untuk membayangkan bintang-bintang yang bercahaya saat mereka bertemu. Ini menciptakan gambaran tentang kebahagiaan dan keindahan yang akan datang ketika cinta terwujud dalam pertemuan.

Puisi "Gloria" karya Linus Suryadi AG adalah sebuah karya yang memancarkan keindahan dan keabadian cinta melalui gambaran tentang bintang yang berpijar di langit malam. Melalui penggunaan perumpamaan ini, penyair berhasil menggambarkan kedalaman dan kesatuan dalam cinta, serta harapan akan pertemuan di masa depan.

Linus Suryadi AG
Puisi: Gloria
Karya: Linus Suryadi AG

Biodata Linus Suryadi AG:
  • Linus Suryadi AG lahir pada tanggal 3 Maret 1951 di dusun Kadisobo, Sleman, Yogyakarta.
  • Linus Suryadi AG meninggal dunia pada tanggal 30 Juli 1999 (pada usia 48 tahun) di Yogyakarta.
  • AG (Agustinus) adalah nama baptis Linus Suryadi sebagai pemeluk agama Katolik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.