Puisi: Lingsir Malam (Karya Linus Suryadi AG)

Puisi "Lingsir Malam" menawarkan refleksi yang dalam tentang kehidupan, kegelapan, dan eksistensi manusia di alam semesta yang luas.
Lingsir Malam

Malam lingsir
merambat pelan
Hati getir
cair di tangan

Mengendaplah
segenap beban
Mudigah diri
bersatu alam

Kau bermadah
berapa lama
Jiwa rekah
di jagad raya?

Dalam raga
yang tertanam
Akan tersua
napas keabadian

Bintang Salib
serong kanan
Ke gelap raib
di balik kelam

1983

Sumber: Kembang Tanjung (1989)

Analisis Puisi:

Puisi "Lingsir Malam" membawa pembaca ke dalam suasana malam yang gelap dan mencekam. Penggunaan kata-kata seperti "merambat pelan", "hati getir", dan "gelap raib" menciptakan gambaran tentang malam yang memikat namun juga menakutkan.

Ekspresi Kesedihan dan Keputusasaan: Penyair mengekspresikan perasaan getir dan keputusasaan yang melanda hati dengan frasa "hati getir". Hal ini menunjukkan bahwa malam tidak hanya merupakan waktu yang gelap secara fisik, tetapi juga dapat menjadi cermin dari kegelapan dalam pikiran dan perasaan seseorang.

Pertanyaan Eksistensial: Puisi ini memperkenalkan pertanyaan-pertanyaan eksistensial tentang keberadaan dan keabadian. Pertanyaan seperti "berapa lama" dan "di jagad raya?" menyoroti refleksi mendalam tentang kehidupan, waktu, dan makna eksistensi manusia di alam semesta.

Simbolisme Bintang Salib: Penyebutan "Bintang Salib" memberikan dimensi simbolis pada puisi ini. Bintang Salib sering kali dikaitkan dengan agama dan spiritualitas, dan serong ke kanan bisa menjadi simbol kebaikan atau kebenaran. Namun, dalam konteks puisi ini, simbolisme Bintang Salib yang serong ke kanan mungkin menandakan kegelapan atau ketidakpastian yang mengintai di balik pengetahuan manusia.

Puisi "Lingsir Malam" menawarkan refleksi yang dalam tentang kehidupan, kegelapan, dan eksistensi manusia di alam semesta yang luas. Dengan penggunaan bahasa yang padat dan atmosfer yang kuat, puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan misteri kehidupan dan keabadian dalam ketidakpastian malam.

Linus Suryadi AG
Puisi: Lingsir Malam
Karya: Linus Suryadi AG

Biodata Linus Suryadi AG:
  • Linus Suryadi AG lahir pada tanggal 3 Maret 1951 di dusun Kadisobo, Sleman, Yogyakarta.
  • Linus Suryadi AG meninggal dunia pada tanggal 30 Juli 1999 (pada usia 48 tahun) di Yogyakarta.
  • AG (Agustinus) adalah nama baptis Linus Suryadi sebagai pemeluk agama Katolik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.