Puisi: Memo Sebelum Pemilu (Karya A. Munandar)

Puisi "Memo Sebelum Pemilu" mencerminkan suasana politik yang kompleks, dimana terdapat fanatisme, pertukaran dukungan, dan juga isu-isu ...
Memo Sebelum Pemilu (1)

Salahmu sendiri mengapa membangun demokrasi
        orang fanatik bukan hanya mengkritik-maki
        mereka siap mengangkat tangan bersama.

Ini demokrasi
        yang mengangkat tangan paling banyak yang menang
        yang janjinya paling banyak yang menang.

Memo Sebelum Pemilu (2)

Ustadz Abdul Somad
        sudah menarik diri
Untuk sekali lagi,
        kita akan melantik
        presiden dari Jawa lagi.

27 November 2018

Analisis Puisi:
Puisi "Memo Sebelum Pemilu" karya A. Munandar menggambarkan suasana dan pemikiran yang terjadi sebelum pemilu dalam sebuah suasana politik yang dipenuhi oleh kebingungan dan ketidakpastian.

Isu Demokrasi dan Fanatisme Politik: Bagian pertama menyoroti pandangan yang kritis terhadap demokrasi. Puisi ini menyoroti bahwa dalam sistem demokrasi, orang-orang fanatik tidak hanya sekadar mengkritik lawan politiknya tetapi juga bersedia untuk menunjukkan dukungan yang kuat. Ini menyoroti betapa politik kadangkala dipenuhi dengan dukungan yang kuat dari pihak yang fanatik, yang lebih fokus pada menang dan mendukung kepentingan mereka sendiri, daripada pada substansi demokrasi itu sendiri.

Konsep Pemilihan Berbasis Jumlah dan Daerah: Bagian pertama juga menyampaikan bahwa dalam demokrasi, yang menang biasanya ditentukan oleh jumlah dukungan terbanyak, bukan oleh substansi atau kualitas janji-janji kampanye yang disampaikan. Ini menggarisbawahi betapa politik seringkali menjadi permainan jumlah, bukan substansi atau kualitas rencana-rencana yang ditawarkan oleh para kandidat.

Perubahan Politik dan Isu Regional: Bagian kedua menyampaikan pesan tentang perubahan dalam dinamika politik. Pada bagian ini, Ustadz Abdul Somad disebutkan telah menarik diri, menandakan perubahan sikap dan dukungan dari pihak tertentu. Pernyataan tentang pemilihan presiden dari Jawa kembali menyoroti isu regionalisme yang kadang terjadi dalam pemilihan umum di Indonesia, di mana asal daerah calon pemimpin sering menjadi fokus atau isu yang penting dalam proses pemilihan.

Puisi "Memo Sebelum Pemilu" karya A. Munandar mencerminkan suasana politik yang kompleks, dimana terdapat fanatisme, pertukaran dukungan, dan juga isu-isu regional yang menjadi perhatian sebelum pemilihan umum. Ia menunjukkan betapa politik sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mungkin bukan substansi utama dari demokrasi itu sendiri.

A. Munandar
Puisi: Memo Sebelum Pemilu
Karya: A. Munandar
© Sepenuhnya. All rights reserved.