Puisi: Pejalan Larut (Karya Iwan Simatupang)

Puisi "Pejalan Larut" karya Iwan Simatupang adalah sebuah puisi yang singkat namun penuh makna. Melalui gambaran malam yang larut dan langkah .....
Pejalan Larut

Langkah satu-satu
Di malam larut
Jauh motor lalu,
Gadis tetangga mengigau

Langkah satu-satu
Berlalu pilu
Dinding berdetak. Embun
Jatuh atas mawar layu

Langkah satu-satu
Menghilang. Bisu.
Ke ufuk jauh-jauh
Ada risau. Terdulu.

Sumber: Majalah Mimbar Indonesia (13 Februari 1954)

Analisis Puisi:
Puisi "Pejalan Larut" karya Iwan Simatupang adalah sebuah puisi yang singkat namun sarat dengan makna dan gambaran emosional. Puisi ini menggambarkan suasana malam yang larut dan perasaan kesendirian yang melanda seorang pejalan. Dalam analisis ini, kita akan membahas tema, makna, dan gaya bahasa yang terkandung dalam puisi ini.

Kesendirian dan Perjalanan Malam: Puisi ini menggambarkan seorang pejalan yang berjalan sendirian di malam yang larut. Langkahnya yang satu-satu menciptakan suasana kesendirian dan ketenangan, yang semakin ditekankan oleh adanya "motor lalu" dan "gadis tetangga mengigau." Kesendirian dan suasana larut malam menciptakan atmosfer misterius dan melankolis.

Gambaran Alam dan Perasaan: Penyair menggunakan gambaran alam seperti "dinding berdetak" dan "embun jatuh atas mawar layu" untuk menciptakan suasana yang lebih dalam dan mendalam. Gambaran ini menggambarkan perasaan pilu dan kesedihan yang ada dalam hati pejalan yang sedang berjalan sendirian di malam yang larut.

Simbolisme dan Pencarian Makna: Langkah satu-satu pejalan juga dapat diartikan sebagai pencarian makna atau arah dalam hidup. Pejalan tersebut berjalan sendirian di malam yang larut, mencerminkan kebingungannya dalam menghadapi hidup dan mencari arti yang sebenarnya. Simbolisme langkah satu-satu menciptakan kesan perjalanan jiwa dan proses pencarian yang menyelimuti pejalan.

Kehilangan dan Risau: Dalam baris terakhir, penyair menunjukkan adanya kehilangan dan rasa risau yang ada di ufuk jauh-jauh. Ini mencerminkan kekhawatiran dan ketidakpastian yang mungkin dirasakan oleh pejalan terhadap masa depannya atau juga menggambarkan suasana kegelisahan yang ada dalam masyarakat.

Gaya Bahasa dan Kesan Emosional: Puisi ini menggunakan gaya bahasa yang sederhana dan singkat, tetapi sangat efektif dalam menyampaikan pesan dan emosi. Penggunaan simbolisme dan gambaran alam menciptakan kesan emosional yang kuat dan mengundang pembaca untuk merenung tentang perasaan pejalan dan misteri malam yang larut.

Puisi "Pejalan Larut" karya Iwan Simatupang adalah sebuah puisi yang singkat namun penuh makna. Melalui gambaran malam yang larut dan langkah-langkah satu-satu pejalan, puisi ini menciptakan suasana kesendirian, kesedihan, dan ketidakpastian. Simbolisme dan gaya bahasa yang sederhana namun emosional berhasil menciptakan dampak yang kuat pada pembaca. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang arti hidup, perasaan, dan pencarian makna dalam perjalanan hidup yang penuh misteri.

Iwan Simatupang
Puisi: Pejalan Larut
Karya: Iwan Simatupang

Biodata Iwan Simatupang:
  • Iwan Simatupang (Iwan Maratua Dongan Simatupang) lahir pada tanggal 18 Januari 1928 di Sibolga, Sumatera Utara.
  • Iwan Simatupang meninggal dunia pada tanggal 4 Agustus 1970 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.