Puisi: Anak-Anak Merah Putih di Deras Hujan (Karya: D. Kemalawati dan Dimas Arika Mihardja)

Puisi "Anak-Anak Merah Putih di Deras Hujan" merupakan sebuah karya yang membangkitkan kesadaran sosial dan politik. Melalui gambaran kehidupan ....
Anak-Anak Merah Putih di Deras Hujan
(Kolaborasi Puisi D Kemalawati-Dimas Arika Mihardja)

D. Kemalawati

Masih kusaksikan anak sekolah berseragam
berdiri di tepi jalan
bendera merah putih di tangan

Hujan deras sepanjang siang
bersama sang guru, kuyup
anak-anak riang melambai-lambai
bendera basah
saat mobil lapis baja lewat
dan sang pemimpin Negara
dengan senyum tipis
juga mengangkat tangan

Tabik pak presiden
mungkin nanti malam anakku menggigil
demam tinggi akan menyerangnya.


Dimas Arika Mihardja

Saat anak-anak malam demam
kudengar gumam: o negeri kenduri,
Jampi apalagi mampu mengobati luka hati?
Di beranda ini berulang kali nurani menjahit luka.
Cut Nyak, emakku, aku anakmu tak bisa nyenyak.


D. Kemalawati

Ananda yang menggigil di dekap bunda
hanya senyap bersama kita setelah malam kembali buta
dan sejarah itu mengering bersama bendera di tanganmu
kulihat deras keringat mengalir
 tubuhmu membara
 panas memuncak
ingaumu,
merdeka.


Dimas Arika Mihardja

“Merdeka?
Mama, mereka yang merdeka
tersenyum dan lambaikan tangan
 dalam mobil lapis baja
kita di sini meringis
menahan pedih
dan perih.


D. Kemalawati

Hanya rakyat yang mengerti kepedihan
karena rakyat bergantung pada alam
sedang pemimpin bergantung pada jabatan
dan jabatan tak kenal kepedihan
karena pemiliknya membeli dengan uang
dan uang adalah kekejaman.


Dimas Arika Mihardja

Cut Nyak, alangkah lemak (enak)
melambaikan tangan
melepas beban
aku ingin tidur nyenyak Cut Nyak
tanpa igauan
tapi bagaimana bisa?

Banda Aceh-Jambi, 29 November 2010

Analisis Puisi:

Puisi ini, yang merupakan hasil kolaborasi antara D. Kemalawati dan Dimas Arika Mihardja, membawa pembaca ke dalam refleksi mendalam tentang realitas sosial dan politik di Indonesia.

Tema Kehidupan Anak-Anak di Tengah Kondisi Sosial-Politik: Puisi ini menggambarkan kehidupan anak-anak Indonesia yang terlibat dalam peristiwa-peristiwa politik nasional. Mereka hadir dengan bendera merah putih di tengah hujan deras, menghadiri acara-acara resmi yang menampilkan pemimpin negara. Namun, di balik kemeriahan tersebut, terdapat kesulitan dan penderitaan yang dialami oleh anak-anak tersebut.

Realitas Kehidupan yang Pahit: Karya ini menggambarkan kontras antara kehidupan anak-anak yang seharusnya ceria dan penuh harapan dengan realitas pahit yang mereka alami. Anak-anak merasakan kesulitan, baik fisik maupun emosional, di tengah kondisi politik yang sulit dan tidak stabil.

Kritik Sosial dan Politik: Puisi ini menyampaikan kritik yang tajam terhadap pemerintah dan sistem politik yang mungkin tidak cukup memperhatikan kebutuhan dan penderitaan rakyat. Pembuatannya mencerminkan ketidakpuasan terhadap ketidakadilan dan ketidaktertarikan atas retorika politik yang kosong.

Penggunaan Bahasa dan Imaji yang Kuat: Kolaborasi antara D. Kemalawati dan Dimas Arika Mihardja menghasilkan penggunaan bahasa dan imaji yang kuat. Mereka menghadirkan gambaran anak-anak yang menggigil dalam hujan, mobil lapis baja, dan senyum tipis pemimpin negara, semuanya menghadirkan kesan yang mendalam bagi pembaca.

Penggalan Dialog dan Narasi yang Menyentuh: Puisi ini juga menggunakan penggalan dialog dan narasi yang menyentuh untuk menggambarkan perasaan dan pemikiran yang melingkupi kehidupan anak-anak di tengah kondisi sosial-politik yang sulit. Hal ini membuat pembaca lebih terlibat secara emosional dengan narasi yang disampaikan.

Puisi "Anak-Anak Merah Putih di Deras Hujan" merupakan sebuah karya yang membangkitkan kesadaran sosial dan politik. Melalui gambaran kehidupan anak-anak, puisi ini menggambarkan kontras antara harapan dan realitas yang pahit di tengah kondisi sosial-politik yang sulit. Dengan bahasa yang kuat dan narasi yang menyentuh, karya ini memberikan suara kepada mereka yang mungkin seringkali tidak terdengar dalam panggung politik.

D. Kemalawati
Puisi: Anak-Anak Merah Putih di Deras Hujan
Karya: D. Kemalawati (Bersama Dimas Arika Mihardja)
© Sepenuhnya. All rights reserved.