Puisi: Koran Pagi (Karya Mustafa Ismail)
Puisi: Koran Pagi
Karya: Mustafa Ismail
Koran Pagi
(- Catatan dari kampung air mata)
Hari ini, kita membuka lagi koran pagi: ada matahari yang pecah
kita mencatat kembali orang-orang yang pergi - tanpa alamat
yang pasti - mencium mawar di matahari
tidak ada berita yang menggembirakan hari ini, kata pagi
derum kereta dan brisik jalanan telah menimbun seluruh mimpi
kita tidak sempat berkaca, untuk sekadar menengok
tanggal-tanggal yang telah kita tandai dengan air mata,
sebuah perjalanan yang tak lagi berarti
percintaan mungkin memang harus diakhiri, seperti katamu:
waktu telah meluluhkan matahari, di halaman depan koran pagi
kita tidak mampu bersuara lagi, walaupun sebuah igau
atau sebuah senyum mengantar mereka ke langit abadi
kita mencatat lagi, menulis lagi nama-nama yang pergi, pagi ini.
Jakarta, 15 Mei 2001
Karya: Mustafa Ismail