Analisis Puisi:
Puisi "Nelangsa Hari Ini" karya D. Kemalawati mengekspresikan perasaan kesedihan, kehilangan, dan kekosongan yang dialami oleh penyair. Penyair mencurahkan perasaannya dengan menggunakan kata-kata yang simpel tetapi kuat, yang menggambarkan rasa hampa, kesedihan, dan nostalgia.
Meruntuhkan Kata: Mengenangmu memicu badai emosi dalam diri penyair yang membuatnya kehabisan kata-kata untuk diungkapkan. Kehilangan seseorang atau sesuatu yang dicintai telah meruntuhkan kekuatan penyair untuk mengungkapkan perasaannya.
Hampa dan Kesunyian: Jendela yang seharusnya mengisyaratkan keindahan atau petunjuk tentang kehidupan, hanya menampilkan bayangan burung yang lewat secara kebetulan. Hal ini menunjukkan kesunyian yang tidak terpecahkan dalam kesedihan penyair.
Kondisi Cuaca dan Perasaan: Meskipun cuaca mendung dan hujan silih berganti, penyair masih merasakan kesedihan dan kesunyian yang sama. Ini merujuk pada ketidakmampuan alam untuk mengubah perasaan dalam diri yang tenggelam dalam kesedihan.
Kalimat Tak Tertulis: Semakin lama penyair merenung, semakin dalam dan kompleks perasaannya. Ada kata-kata yang tidak terucapkan namun dirasakan dalam hatinya, dan semakin lama, kenangan dan rasa kehilangan semakin memenuhi langit pikirannya.
Puisi "Nelangsa Hari Ini" adalah ekspresi yang jujur dan mendalam mengenai kesedihan dan kehilangan. Penyair menggunakan gambaran sederhana seperti cuaca dan pengamatan sehari-hari untuk menggambarkan kekosongan batin dan rasa hampa yang diderita, memperlihatkan kompleksitas emosi yang muncul dari perasaan kehilangan dan kesunyian.
