Puisi: Sajak untuk Pelukis Ombakku (Karya D. Kemalawati)

Puisi "Sajak untuk Pelukis Ombakku" adalah ekspresi yang mendalam tentang kesedihan, kehilangan, dan pencarian makna dalam menghadapi kenyataan ....
Sajak untuk Pelukis Ombakku
(Untuk : Virse Venni)

Apakah artinya sajakku ini
ketika ombak yang kau lukiskan di kanvas biru
tak lagi mendamaikan hatiku
buihnya tak putih lagi membelai tepian
ia telah murka
tubuhnya yang jenjang menyentuh langit
menerkam apa saja

Apakah pagi itu engkau masih membedaki
punggung suamimu
yang lelah berbaring seharian
memandikan sikecilmu
sambil mencandai keningnya yang lucu
atau sedang menyisir rambut keriting gadismu yang ayu

Apakah arti sajakku ini
ketika aku tak bisa menerka
di belantara mana jasadmu kini
engkaukah yang masih terbaring
di antara tubuh legam, kaku dan kesepian
terjepit di antara puing-puing reruntuhan

Engkaukah itu yang dibalut kantong-kantong hitam
ditumpuki di pinggir-pinggir jalan
tanpa air terakhir dan kain kafan
engkaukah itu yang hanya diantar relawan
ke liang-liang panjang pekuburan
tanpa kutemukan batu nisan

Kepada siapa lagi kutawarkan sajakku
agar menjadi talenta dalam geliat warna
memaknai langkah kaki telanjang ini
aku lelah menyusuri lorong-lorong hampa
mencari jejak rumahmu
menemukan lukisan-lukisan di dindingnya
atau memungut kuas kecil
saat kau lukiskan ombak itu

Aku kini hanya bisa memandang ombakku
dalam lukisanmu
dalam ikhlas zikirku, tahlilku, tahmidku
kumohonkan pada-Mu ya Allah
sucikan jasad saudara-saudaraku
yang pulang dalam gemuruh ombak-Mu.

Banda Aceh, 9-10 Januari 2005

Analisis Puisi:

Puisi "Sajak untuk Pelukis Ombakku" karya D. Kemalawati adalah sebuah karya yang mengungkapkan kesedihan, kehilangan, dan pertanyaan atas nasib seseorang yang dicintai.

Simbolisme Ombak: Ombak yang dilukis di kanvas biru melambangkan keindahan alam dan ketenangan yang hilang. Ombak yang pada awalnya mendamaikan, kini telah berubah menjadi murka, mencerminkan perubahan dramatis dalam kehidupan penulis.

Kehilangan yang Dalam: Penyair menyatakan ketidakmampuannya untuk meramalkan atau memahami nasib orang yang dicintai. Ketidakpastian atas keberadaan orang itu dan kesedihan akan kehilangannya tercermin dalam kata-kata yang dipilih dengan cermat.

Kesunyian dan Kesepian: Puisi ini juga mencerminkan kesunyian dan kesepian yang dirasakan oleh penyair, yang terus mencari-cari jejak orang yang dicintainya, bahkan dalam bayang-bayang lukisan dan kenangan.

Pertanyaan Spiritual: Dalam keputusasaan dan ketidakmampuannya untuk menemukan jawaban, penyair memohon pada Tuhan untuk menyucikan jasad orang yang dicintainya yang telah meninggal dalam gemuruh ombak-Nya. Ini mencerminkan pencarian makna spiritual dan harapan akan penghiburan dari kekuatan yang lebih besar.

Kesimpulan dengan Kehidupan: Puisi ini mengakhiri dengan pengakuan bahwa penyair sekarang hanya bisa memandang ombak dalam lukisan pelukisnya dan menyerahkan diri pada doa dan zikir kepada Tuhan. Ini menunjukkan penerimaan terhadap ketidakmampuan manusia untuk mengubah takdir, dan kekuatan doa sebagai sumber penghiburan dan harapan.

Puisi "Sajak untuk Pelukis Ombakku" adalah ekspresi yang mendalam tentang kesedihan, kehilangan, dan pencarian makna dalam menghadapi kenyataan yang pahit dan tidak terduga.

D. Kemalawati
Puisi: Sajak untuk Pelukis Ombakku
Karya: D. Kemalawati

Biodata D. Kemalawati:
  • Deknong Kemalawati lahir pada tanggal 2 April 1965 di Meulaboh, Aceh.
© Sepenuhnya. All rights reserved.