Puisi: Membaca Wajah Ibu (Karya Mustafa Ismail)

Puisi "Membaca Wajah Ibu" mengajak pembaca untuk merenungkan nilai kebijaksanaan, ketenangan, dan kasih sayang yang dimiliki ibu, serta menghargai ...
Membaca Wajah Ibu

Di situlah bintang itu, terselip dalam kelopak mata
tetap cerah, tetap indah
dan aku pun larut dalam sinarnya

Di situlah laut, mengalirkan hawa dingin
bagi setiap perjalanan
tetap teduh, tetap biru
membuatku selalu kangen dan terpana

Di situlah sumur, yang tak pernah lelah
memberi
aku adalah gayung, yang masih tetap
menimbanya.

Jakarta, 6 Januari 1998

Analisis Puisi:
Puisi "Membaca Wajah Ibu" karya Mustafa Ismail menghadirkan gambaran keintiman dan kekaguman terhadap ibu melalui metafora alam. Dengan bahasa yang sederhana namun puitis, penyair menciptakan suasana yang tenang dan memikat, sementara mengungkapkan rasa terharu dan rasa syukur terhadap kehadiran ibu.

Metafora Alam: Penyair menggunakan metafora alam untuk menggambarkan keindahan dan keabadian wajah ibu. Bintang, laut, dan sumur mewakili ketenangan, keindahan, dan kekayaan yang terkandung dalam kehadiran ibu. Metafora ini menunjukkan bahwa ibu adalah sumber kebijaksanaan, kenyamanan, dan kehangatan.

Ketenangan dan Kebahagiaan: Puisi ini menciptakan suasana ketenangan dan kebahagiaan melalui gambaran bintang yang bersinar dalam kelopak mata ibu dan laut yang mengalirkan hawa dingin. Ketika penyair larut dalam sinar wajah ibu, ia merasakan kedamaian dan kegembiraan yang membuatnya terpana.

Keterhubungan dengan Alam: Melalui metafora alam, penyair mengekspresikan keterhubungan yang dalam antara ibu dan alam. Ibu dipandang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari alam, sumber kehidupan dan kebijaksanaan yang tak pernah lelah memberi.

Peran Ibu sebagai Penyokong: Penutup puisi menyiratkan peran ibu sebagai penyokong yang kuat. Ibunya adalah sumur yang tidak pernah lelah memberi, sementara penyair adalah gayung yang masih tetap menimba dari kebijaksanaannya. Ini menggambarkan hubungan saling mendukung antara anak dan ibu, di mana ibu memberi tanpa mengharapkan balasan.

Puisi "Membaca Wajah Ibu" adalah sebuah penghormatan yang indah terhadap kehadiran dan kebijaksanaan seorang ibu. Melalui metafora alam yang kaya, penyair menciptakan gambaran yang menenangkan dan menginspirasi tentang hubungan antara ibu dan anak. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan nilai kebijaksanaan, ketenangan, dan kasih sayang yang dimiliki ibu, serta menghargai peran pentingnya dalam kehidupan kita.

Puisi
Puisi: Membaca Wajah Ibu
Karya: Mustafa Ismail
© Sepenuhnya. All rights reserved.