Analisis Puisi:
Puisi "Sendiri" karya Iyut Fitra adalah refleksi yang dalam dan puitis tentang rasa kehilangan, kesendirian, dan perpisahan dalam konteks hubungan asmara. Puisi ini mengeksplorasi perasaan kesendirian yang datang setelah kepergian seorang kekasih.
Kesendirian dalam Rindu: Puisi ini mencerminkan kesedihan dan kesendirian yang mendalam yang dirasakan oleh subjek puisi setelah kepergian kekasihnya. Puisi ini menunjukkan bahwa meskipun saat kekasih berada di sana, rindu dan kesepian masih terasa dalam diri subjek puisi.
Kesedihan akan Kepergian: Ada penggambaran tentang perpisahan dan kepergian kekasih yang menyentuh. Subjek puisi merenungkan momen-momen saat mereka bersama dan betapa sulitnya menerima kenyataan bahwa mereka ditinggalkan, terutama ketika diingat akan momen-momen intim bersama kekasihnya.
Keputusan Terakhir: Puisi ini juga mencerminkan keputusan subjek untuk pergi meninggalkan kekasih, terlepas dari rindu yang masih terasa dalam diri. Meskipun merasa sendiri dan kesepian, subjek puisi memutuskan untuk pergi, membawa kenangan dan impian yang terlambat.
Kesendirian yang Diterima: Subjek puisi menerima kenyataan bahwa kekasih akan tetap sendiri tanpa kehadiran mereka. Puisi ini mengekspresikan kontras antara perasaan rindu dan kesepian subjek dengan kesendirian yang akan dialami kekasih mereka, yang akan tetap sendiri tanpa subjek.
Puisi "Sendiri" adalah ungkapan perasaan yang mendalam tentang kesendirian, kehilangan, dan perpisahan dalam sebuah hubungan. Puisi ini menggambarkan kerumitan emosional seseorang setelah kepergian kekasih, menjelaskan tentang rasa rindu, kesedihan, dan keputusan untuk pergi meskipun kesendirian masih dirasakan.
Puisi: Sendiri
Karya: Iyut Fitra
Biodata Iyut Fitra:
- Iyut Fitra (nama asli Zulfitra) lahir pada tanggal 16 Februari 1968 di Nagari Koto Nan Ompek, Kota Payakumbuh, Sumatra Barat.