Analisis Puisi:
Puisi "Terkepung" karya Sulaiman Juned menggambarkan semangat perjuangan dan keinginan untuk melawan tekanan atau kepungan dalam kehidupan. Puisi ini mengeksplorasi tema keberanian, cinta, dan pengkhianatan, sambil menawarkan pesan tentang kekuatan dalam menjalani perjuangan.
Keinginan Berjuang sebagai Desiran Angin: Penyair menggambarkan keinginan untuk berjuang sebagai desiran angin yang membelai hati. Ini mencerminkan keinginan yang lembut namun kuat dalam hati seseorang untuk menentang tekanan atau kendala yang menghadang.
Keinginan Berjuang sebagai Matahari dan Rembulan: Penyair membandingkan keinginan untuk berjuang dengan matahari yang memberi kehidupan dan rembulan yang menuntun pejalan di kegelapan. Ini menyoroti peran penting dari semangat perjuangan dalam memberi arah dan makna bagi kehidupan seseorang, bahkan dalam situasi sulit atau gelap.
Pengkhianatan di Sungai Cinta: Puisi ini menyentuh tema pengkhianatan, dengan menyebutkan bahwa penjilat dan pengkhianat bermain-main di sungai cinta untuk melemahkan kasih sayang. Ini menggambarkan realitas pahit di mana cinta dan kepercayaan bisa dimanfaatkan dan disalahgunakan oleh pihak yang tidak jujur.
Metafora Padi yang Menguning: Puisi ini diakhiri dengan metafora tentang padi yang menguning dan dinikmati para cucu. Ini mengisyaratkan bahwa hasil dari perjuangan akan dirasakan oleh generasi yang akan datang, menunjukkan pentingnya menjaga semangat berjuang dan memberikan warisan yang berharga bagi masa depan.
Puisi "Terkepung" karya Sulaiman Juned adalah sebuah karya yang menginspirasi tentang semangat perjuangan, keberanian, dan kekuatan cinta di tengah-tengah tekanan dan pengkhianatan. Dengan menggunakan gambaran alam dan metafora yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna kehidupan dan nilai-nilai yang berharga dalam menghadapi tantangan hidup.
Karya: Sulaiman Juned