Puisi: Bunga Gugur (Karya Abdul Hadi WM)

Puisi "Bunga Gugur" karya Abdul Hadi WM menggambarkan suatu momen dramatis yang penuh dengan kepedihan dan perpisahan.
Bunga Gugur

Gerimis pecah berderai
seperti airmataku
Bunga lepas dari tangkai
gugur dan layu

Di ufuk barat
matahari mulai terbenam
langit akan gelap
dan sebentar lagi malam

Di udara kudengar
jerit pilu perpisahan
dari seekor burung
ketika si jantan gugur dan jatuh
terkena letusan senapan.

Sumber: Mereka Menunggu Ibunya (1983)

Analisis Puisi:
Puisi "Bunga Gugur" karya Abdul Hadi WM menggambarkan suatu momen dramatis yang penuh dengan kepedihan dan perpisahan.

Atmosfer dan Gambaran Alam: Puisi ini dibuka dengan deskripsi gerimis yang pecah berderai, memberikan atmosfer yang melankolis. Gambaran bunga yang lepas dari tangkai, gugur, dan layu memberikan citra kehancuran dan kehilangan.

Metafora Airmata dan Jerit Pilu: Gerimis yang berderai seperti airmata menciptakan metafora untuk kesedihan atau perasaan melankolis penyair. Jerit pilu perpisahan dari seekor burung yang gugur dan jatuh menambahkan dimensi emosional pada puisi ini.

Peristiwa Senapan dan Kematian: Penggunaan senapan dan kematian burung jantan mengekspresikan konflik atau peristiwa tragis dalam puisi ini. Senapan menjadi simbol kekerasan dan kematian yang mendalam.

Waktu dan Perubahan: Deskripsi tentang matahari yang terbenam dan langit yang mulai gelap membawa pemahaman tentang perubahan waktu. Hal ini menciptakan atmosfer gelap dan memperkuat kesan kehilangan dan perpisahan.

Penggunaan Bahasa yang Simpel dan Kuat: Puisi ini menggunakan bahasa yang sederhana tetapi kuat, menciptakan ekspresi yang langsung dan mudah dipahami. Penggunaan kata-kata yang padat memberikan dampak emosional yang lebih besar.

Kesedihan dalam Perpisahan: Tema kesedihan dan perpisahan menjadi pusat puisi ini. Gambaran bunga yang gugur, matahari yang terbenam, dan burung yang jatuh menciptakan suasana kehilangan dan duka yang mendalam.

Simbolisme Alam: Puisi ini memanfaatkan simbolisme alam, seperti bunga dan burung, untuk merentangkan perasaan manusia dan melukiskan pemandangan kehidupan yang penuh dengan perubahan dan kehilangan.

Kritik Sosial Tersirat: Penggunaan senapan dan kematian burung bisa mencerminkan kritik sosial atau peristiwa-peristiwa kekerasan dalam masyarakat. Hal ini memberikan dimensi lebih dalam pada makna puisi.

Puisi "Bunga Gugur" adalah puisi yang penuh dengan pengamatan alam dan ekspresi perasaan manusia. Dengan menyatukan elemen-elemen tersebut, Abdul Hadi WM berhasil menciptakan puisi yang mendalam, menyentuh, dan memberikan gambaran emosional tentang peristiwa-peristiwa dramatis dalam kehidupan.

Puisi: Bunga Gugur
Puisi: Bunga Gugur
Gubahan: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM:
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.