Puisi: La Condition Humaine (Karya Abdul Hadi WM)

Puisi "La Condition Humaine" karya Abdul Hadi WM menggambarkan perasaan keterbatasan dan kompleksitas kondisi manusia, sekaligus mengekspresikan ...
La Condition Humaine


Di dalam hutan nenek moyangku
Aku hanya sebatang pohon mangga
- tidak berbuah tidak berdaun -
Ayahku berkata, “Tanah tempat kau tumbuh
Memang tak subur, nak!” sambil makan
buah-buahan dari pohon kakekku dengan lahapnya

Dan kadang malam-malam
tanpa sepengetahuan istriku
aku pun mencuri dan makan buah-buahan
dari pohon anakku yang belum masak.

1975

Analisis Puisi:
Puisi "La Condition Humaine" karya Abdul Hadi WM menggambarkan perasaan keterbatasan dan kompleksitas kondisi manusia, sekaligus mengekspresikan aspek-aspek kehidupan yang penuh ironi.

Judul: "La Condition Humaine" adalah frasa bahasa Prancis yang berarti "Kondisi Manusia." Judul ini mengindikasikan bahwa puisi ini akan membahas tentang aspek-aspek dasar dan universal dari pengalaman manusia.

Pohon Mangga sebagai Metafora: Dalam puisi ini, pohon mangga digunakan sebagai metafora untuk menyimbolkan individu yang merasa tidak produktif dan kurang bernilai dalam kehidupan. Penyair merasa seperti pohon mangga yang tidak berbuah dan tidak berdaun, yang menunjukkan perasaan terhambat dalam pencapaian potensinya.

Perbedaan Generasi dan Kondisi Tanah: Puisi ini mencerminkan ketidaksetaraan dan perbedaan generasi. Ayah penyair menyatakan bahwa tanah tempatnya tumbuh tidak subur, menggambarkan ketidaksetujuan generasi yang lebih tua terhadap generasi yang lebih muda. Hal ini menciptakan dinamika hubungan antara generasi yang umum dalam masyarakat.

Ketidakpuasan dan Perasaan Bersalah: Penyair mengungkapkan ketidakpuasannya dengan kondisinya dan rasa bersalah yang ia rasakan terhadap istri dan anaknya. Ia merasa perlu untuk mencuri dan makan buah-buahan dari pohon anaknya yang belum matang. Tindakan ini mencerminkan perasaan putus asa dalam mencari pemenuhan kebutuhan dasarnya.

Ironi Kehidupan Manusia: Puisi ini menggambarkan ironi kehidupan manusia, di mana seseorang mungkin merasa terbatas dalam kemampuannya, terjebak dalam ekspektasi sosial dan keluarga, dan terkadang harus melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai moralnya untuk bertahan hidup.

Bahasa Sederhana: Puisi ini ditulis dalam bahasa yang sederhana, namun memadukan elemen-elemen kompleks dalam narasi yang ringkas. Hal ini menciptakan efek yang mendalam dan menyentuh dalam ekspresi perasaan sang penyair.

Secara keseluruhan, puisi "La Condition Humaine" menyajikan gambaran tentang kondisi manusia yang dipenuhi oleh rasa keterbatasan, ketidakpuasan, dan ironi dalam kehidupan sehari-hari. Puisi ini menggambarkan hubungan antara generasi dan perjuangan individu dalam menjalani kehidupan mereka dengan cara yang sangat emosional dan menarik.

Puisi: La Condition Humaine
Puisi: La Condition Humaine
Karya: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM:
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.