Puisi: Menyesal (Karya Ali Hasjmy)

Puisi "Menyesal" mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya mengambil tindakan bijak di masa muda dan menghargai setiap saat yang ....
Menyesal

Pagiku hilang sudah melayang,
Hari mudaku sudah pergi
Kini petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di hari pagi
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu, miskin harta

Ah, apa guna kusesalkan
Menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma

Kepada yang muda kuharapkan
Atur barisan di hari pagi
Menuju arah padang bakti.

Sumber: Rindu Bahagia (1963)

Analisis Puisi:
Puisi "Menyesal" karya Ali Hasjmy adalah sebuah karya yang merenungkan tentang penyesalan dan makna waktu dalam kehidupan. Puisi ini menggambarkan perasaan penyesalan atas masa lalu yang telah berlalu dan memberikan pesan kepada generasi muda untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Refleksi atas Masa Lalu: Puisi ini dimulai dengan ekspresi penyesalan atas waktu yang telah berlalu. Penggunaan "Pagiku hilang sudah melayang, Hari mudaku sudah pergi" menggambarkan rasa kehilangan terhadap waktu yang tidak bisa kembali. Ini menciptakan suasana refleksi dan kesadaran akan pentingnya waktu dalam kehidupan.

Penghargaan terhadap Masa Muda: Puisi ini menggambarkan perasaan penyesalan atas tindakan yang diambil di masa muda yang sekarang telah membawa akibat buruk di hari tua. Penggunaan "Aku lalai di hari pagi, Beta lengah di masa muda" menciptakan gambaran bahwa kesalahan yang dilakukan di masa muda dapat membawa dampak jangka panjang.

Penekanan pada Makna Waktu: Penyair menunjukkan pemahaman yang dalam tentang nilai waktu dalam kehidupan. Puisi ini menggambarkan betapa berharganya waktu dan bagaimana pengambilan keputusan di masa muda dapat mempengaruhi masa tua. Penyair menekankan pentingnya menghargai waktu dan membuat pilihan yang bijak.

Pesan untuk Generasi Muda: Puisi ini memberikan pesan dan nasihat kepada generasi muda agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Penyair mengharapkan generasi muda untuk mengatur jalannya hidup dengan baik, mengambil tindakan yang benar, dan memanfaatkan waktu mereka sebaik mungkin.

Puisi "Menyesal" adalah sebuah refleksi tentang penyesalan atas masa lalu dan makna waktu dalam kehidupan. Melalui ekspresi penyesalan yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya mengambil tindakan bijak di masa muda dan menghargai setiap saat yang diberikan dalam kehidupan.

Puisi: Menyesal
Puisi: Menyesal
Karya: Ali Hasjmy

Biodata Ali Hasjmy:
  • Prof. Ali Hasjmy lahir di Lampaseh, Aceh Besar dengan nama lengkap Muhammad Ali Hasyim pada tanggal 28 Maret 1914.
  • Prof. Ali Hasjmy meninggal dunia di Banda Aceh, pada tanggal 18 Januari 1998.
  • Dalam dunia sastra, Prof. Ali Hasjmy pernah menggunakan beberapa nama pena, antara lain Al Hariry, Aria Hadiningsun dan Asmara Hakiki.
© Sepenuhnya. All rights reserved.