Puisi: Rasa (Karya Sulaiman Juned)

Puisi "Rasa" karya Sulaiman Juned menggambarkan perasaan yang melibatkan kehadiran dan ketiadaan, kerinduan, dan keinginan untuk bersama.
Rasa
(kepada Titin Calon Istriku)

Kalaupun ini bernama sunyi, adikku
ketika gerai rambut tersangkut di pucuk malam
gerimis tempias ke pipi, hujan tersungkur di jalan-jalan
ada yang akan terjadi manisku.

Kalaupun ini bernama sunyi, adikku
perkenankan aku melepaskan Tanya
siapa suruh bongkar lemari
hingga terlihat seluruh isi
siapa suruh berindu-dendam
membuat rasa gundah-gulana
siapa suruh menjaring mimpi
membakar diri dalam api cinta
siapa suruh cinta datang merangkul hati
menyimpul tali ikatan janji.

Kalaupun ini bernama sunyi, adikku
ketika angin menjilat ujung rambutmu
tetap datang aku walau penuh luka
lalu sama-sama menyulam jadikan rindu
menempel di dinding hati agar mudah mengingat kembali.

Banda Aceh, 1993

Analisis Puisi:

Puisi "Rasa" karya Sulaiman Juned adalah sebuah refleksi yang mendalam tentang rasa dan kehadiran seseorang dalam kesunyian. Dengan penggunaan bahasa yang puitis, Sulaiman Juned menggambarkan perasaan yang melibatkan kehadiran dan ketiadaan, kerinduan, dan keinginan untuk bersama.

Rasa dalam Kesunyian: Puisi ini membawa pembaca ke dalam suasana kesunyian di malam hari, di mana kehadiran seseorang dapat dirasakan melalui gerai rambut yang tersangkut di pucuk malam dan hujan yang tersungkur di jalan-jalan. Ini menunjukkan bahwa meskipun secara fisik sepi, namun ada kehadiran yang dirasakan secara emosional.

Pertanyaan dalam Pikiran: Penyair mempertanyakan mengapa kita merasakan apa yang kita rasakan, menyoroti ketidakjelasan dan kompleksitas emosi manusia. Pertanyaan-pertanyaan ini menggambarkan kebingungan dan keraguan yang seringkali menyertai perasaan cinta dan kehadiran seseorang.

Kerinduan dan Kehadiran: Meskipun dalam keadaan sunyi, penutup puisi menegaskan bahwa kehadiran orang yang dicintai tetap dirasakan melalui sentuhan angin dan melalui proses menyulam kerinduan di hati. Ini menggambarkan kekuatan cinta yang mampu melewati batas-batas fisik dan melampaui kesunyian.

Penggunaan Bahasa Puitis: Sulaiman Juned menggunakan bahasa yang puitis dan metaforis untuk menyampaikan pesannya. Ia menciptakan gambaran-gambaran yang indah, seperti angin yang menjilat ujung rambut, yang memperkuat pengalaman emosional yang diungkapkan dalam puisi.

Puisi "Rasa" karya Sulaiman Juned adalah sebuah refleksi yang indah tentang perasaan, kehadiran, dan kerinduan dalam kesunyian. Dengan menggunakan bahasa yang puitis, Sulaiman Juned menggambarkan kompleksitas emosi manusia dan kekuatan cinta yang mampu mengatasi kesunyian dan jarak fisik.

Puisi
Puisi: Rasa
Karya: Sulaiman Juned
© Sepenuhnya. All rights reserved.