Analisis Puisi:
Puisi "Balada Hang Tuah" karya Muhammad Lutfi adalah sebuah narasi puisi yang memotret kisah pahlawan terkenal, Hang Tuah, dengan bahasa yang penuh semangat dan lugas.
Pujian Terhadap Hang Tuah: Puisi dimulai dengan penggambaran Hang Tuah sebagai pemuda berparas tampan, baik akhlak, dan disegani oleh kawan dan lawan. Dengan kata-kata seperti "bagai rembulan," digambarkan keindahan dan kecemerlangan Hang Tuah.
Perjalanan dan Pengabdian: Puisi menggambarkan perjalanan Hang Tuah menuntut ilmu dan tekadnya untuk mencapai cita-cita serta takzim pada guru. Pengembaraannya di lautan melibatkan perjuangan melalui rintangan.
Kepahlawanan Melawan Perompak: Hang Tuah digambarkan sebagai pahlawan Melaka yang mengalahkan seluruh perompak di Melaka, membawa harum namanya. Keahliannya dalam pertempuran dan keteguhan hatinya untuk membela negeri sangat ditekankan.
Kisah Taming Sari dan Hang Jebat: Kisah tentang Taming Sari, seorang tokoh yang dihajar hingga mati oleh Hang Tuah, menyoroti keberanian dan kehandalan Hang Tuah sebagai prajurit. Hubungan Hang Tuah dan Hang Jebat yang akhirnya merenggang juga diceritakan dengan dramatis.
Konflik dan Kematian Hang Jebat: Konflik antara Hang Tuah dan Hang Jebat, yang berujung pada kematian Hang Jebat, menggambarkan pengorbanan dan tragisnya persahabatan di tengah kebingungan moral.
Kesetiaan pada Sultan dan Pengampunan: Puisi menyoroti kesetiaan Hang Tuah pada Sultan Melaka dan pengampunan yang diberikan oleh Sultan setelah Hang Tuah melarikan diri untuk menyelamatkan diri dari hukuman mati.
Kemenangan dan Kebanggaan: Dengan kemenangan Hang Tuah atas Hang Jebat, negeri Melaka kembali aman dan Hang Tuah menjadi kekuatan, kebanggaan, dan panutan bagi seluruh negeri.
Pesan Moral dan Kemanusiaan: Kisah Hang Tuah juga menyiratkan pesan moral tentang kesetiaan, pengampunan, dan pengorbanan untuk kebaikan bersama.
Puisi "Balada Hang Tuah" adalah sebuah puisi naratif yang membangkitkan semangat kepahlawanan, kesetiaan, dan kemanusiaan. Dengan bahasa yang kaya akan metafora dan gambaran yang kuat, Muhammad Lutfi berhasil menghadirkan kisah pahlawan Melaka dengan intensitas dan dramatisme yang tinggi. Puisi ini bukan hanya sekadar narasi, tetapi juga sarana untuk menyampaikan nilai-nilai dan pesan moral kepada pembaca.
Karya: Muhammad Lutfi
Muhammad Lutfi. Kelahiran Pati, 15 Oktober 1997. Anak dari Slamet Suladi dan Siti Salamah yang merasa perlu menyampaikan aspirasi kaum terbuang. Melihat kaum tergusur adalah melihat kejahatan dunia yang nyata. Karena itu mereka perlu diperjuangkan hak-hak mereka.